Review Naik KA Taksaka: Kereta Anak Emas Menuju Jogja

Review Kereta KA Taksaka

KA Taksaka saat ini menjadi primadona bagi siapapun yang ingin bepergian ke Jogja. Saking banyaknya pengguna dari kereta ini, KA Taksaka dinobatkan sebagai anak emasnya PT KAI (Persero), terutama Daerah Operasi (DAOP) VI Yogyakarta. Tiap kali ada upgrade pelayanan kereta api, KA Taksaka selalu menjadi kereta yang diutamakan dan diprioritaskan terlebih dahulu dibandingkan dengan kereta lainnya.

Dan pada akhir bulan Januari 2025 yang lalu, akhirnya saya kesampaian juga untuk naik KA Taksaka lagi setelah sekian lamanya. Momen naik kereta kali ini spesial karena KA Taksaka menjadi kereta stainless steel new generation (SSNG) yang pertama kali saya coba. Terakhir kali naik KA Taksaka di tahun 2018 yang lalu dan saat itu masih menggunakan armada kereta yang lama. Belum ada yang namanya kereta SSNG ataupun Taksaka Hype Trip.

Di perjalanan kali ini, saya naik KA Taksaka dari stasiun Gambir ke stasiun Yogyakarta secara full-trip. Seperti apa kereta Taksaka saat ini dan sebagus apa kereta stainless steel new generation (SSNG) ini? Selengkapnya bisa Anda baca pada tulisan saya di bawah ini.

Sebelumnya saya kasih disclaimer terlebih dahulu bahwa konten perjalanan kereta kali ini saya lakukan pada akhir bulan Januari 2025 yang lalu. Atau tepat beberapa hari sebelum pemberlakuan jadwal baru sesuai dengan GAPEKA 2025 yang telah diimplementasikan saat ini. Sehingga terdapat perbedaan informasi terkait jadwal antara jadwal saat saya naik saat itu dengan kondisi saat ini.

Sekilas Tentang KA Taksaka

KA Taksaka SSNG
KA Taksaka SSNG (Januari 2025)

KA Taksaka merupakan salah satu dari sekian banyak kereta api yang memiliki tujuan akhir di stasiun Yogyakarta. KA Taksaka merupakan salah satu kereta api unggulan dengan kelas eksekutif serta luxury. Kereta ini memiliki relasi dari stasiun Gambir ke stasiun Tugu Yogyakarta.

Walaupun kereta ini tidak menggunakan embel-embel nama Argo seperti KA Argo Semeru, Argo Dwipangga, dan Argo-Argo lainnya, layanan yang ada di KA Taksaka ini bisa dibilang setara dengan kereta kelas Argo. Kecepatan maksimal 120 km/jam, rangkaian kereta sudah pakai stainless steel new generation (SSNG), kereta makannya juga mewah dan nyaman, dan masih banyak lagi.

Seingat saya, KA Taksaka ini dulunya merupakan kelas eksekutif satwa, atau bisa dibilang berada di bawah satu tingkat dari eksekutif biasa. Pertama kali saya naik KA Taksaka ini di tahun 2002 lalu. Keretanya masih menggunakan kereta dengan jendela lebar, dengan livery garis warna hijau tosca.

Beberapa tahun yang lalu sebelum upgrade rangkaian ke SSNG, tepatnya di tahun 2022, kereta ini merupakan salah satu kereta yang memiliki konsep unik yaitu “Hype Trip”. Dinamakan demikian karena konsep tersebut memang ditujukan bagi penumpang milenial yang suka traveling, terutama ke Jogja yang memiliki banyak destinasi wisata. Konsep kereta “Hype Trip” ini memang disesuaikan dengan karakteristik generasi milenial yang lebih kekinian. Sayangnya saya sendiri belum sempat naik kereta yang satu ini saat masih mengusung konsep “Hype Trip” tersebut.

Rute dan Stasiun Pemberhentian

KA Taksaka yang memiliki nomor KA 68 pada GAPEKA lama ini memiliki relasi dari stasiun Gambir ke stasiun Yogyakarta, melalui rute jalur selatan via Purwokerto. Selepas stasiun Cirebon, kereta ini berbelok ke arah selatan melalui jalur Prupuk-Bumiayu-Purwokerto hingga ke Kroya.

Untuk stasiun pemberhentiannya, kereta ini memiliki beberapa pemberhentian yaitu stasiun Gambir, Cirebon, Purwokerto, Kroya, Kebumen, Kutoarjo, dan Yogyakarta.

Sekadar catatan, kereta ini juga berhenti di stasiun Kebumen namun hanya pada jadwal siang hari saja. Sementara pada jadwal pagi dan malam hari, kereta ini tidak berhenti dan melintas langsung stasiun Kebumen.

Adapun untuk pemberhentian di stasiun Kroya, kereta ini berhenti di stasiun Kroya hanya pada di jadwal malam hari saja. Sementara di jadwal pagi dan siang hari, kereta ini melintas langsung stasiun Kroya.

Jadwal Keberangkatan

Di GAPEKA 2025, terdapat perubahan terkait jadwal keberangkatan kereta ini setiap harinya. Jika di GAPEKA sebelumnya kereta ini memiliki dua kali jadwal keberangkatan tiap harinya, di GAPEKA 2025 ini jadwal keberangkatannya menjadi tiga kali sehari yaitu jadwal pagi, siang, dan malam. Sudah seperti jadwal minum obat saja ya.

Tapi ya namanya juga Yogyakarta, salah satu destinasi wisata liburan yang saat ini tidak pernah sepi pengunjung. Apalagi saat libur panjang, auto membludak pengunjung dan wisatawan yang datang ke Jogja. Sebenarnya tidak hanya kota Jogja saja yang menjadi penyebab kereta dari Jakarta yang menuju ke Jogja selalu ramai dan laris manis. Penumpang dari area Banyumasan terutama Purwokerto juga turut andil dalam hal tersebut. Selama ini, setiap kali saya naik kereta melalui jalur selatan via Purwokerto, pasti banyak sekali penumpang yang naik maupun turun di stasiun tersebut.

Untuk jadwal keberangkatan dari Gambir, kereta ini diberangkatkan pada pukul 07.45 WIB pada pagi hari, pukul 14.00 WIB pada siang hari, dan pukul 21.20 WIB pada malam hari.

Sementara untuk jadwal keberangkatan dari Yogyakarta, kereta ini diberangkatkan pada pukul 07.30 WIB pada pagi hari, pukul 14.45 WIB pada siang hari, dan pukul 21.05 WIB pada malam hari.

Harga Tiket

Harga tiket yang saya dapatkan saat itu adalah sebesar Rp590.000 per penumpang. Harga tersebut merupakan harga tiket saat libur panjang karena kebetulan perjalanan yang saya lakukan saat itu dilakukan saat libur panjang. Saat weekdays, harga tiketnya bisa lebih murah lagi.

Rangkaian Kereta yang Digunakan

Saat ini, kereta Taksaka sudah menggunakan rangkaian kereta eksekutif stainless steel new generation (SSNG). Kereta tersebut merupakan kereta produksi dari PT INKA (Persero) di Madiun yang diproduksi tahun 2023 lalu. Selain kereta Taksaka, saat ini terdapat beberapa kereta lainnya yang sudah menggunakan rangkaian SSNG yaitu Argo Bromo Anggrek, Argo Semeru, Bima, Argo Dwipangga, dan masih banyak lagi.

Rangkaian kereta yang digunakan ini sudah dipastikan memiliki trainmark “F” yang berarti kereta bisa dijalankan hingga kecepatan maksimal 120 km/jam. Adapun pada rangkaian kereta eksekutifnya memiliki berat kosong sekitar 45 ton, dengan jenis bogie K10.

Livery

Untuk livery, kereta ini memiliki livery yang spesial, unik dan berbeda banget jika dibandingkan dengan kereta lainnya. Livery dari kereta ini memiliki warna biru muda serta oranye. Dari motif dan bentuk liverynya sendiri, liverynya ini bisa dibilang menyerupai dengan salah satu logo televisi swasta yang ada di Indonesia. Sehingga banyak orang yang memberikan julukan dan nama dari livery pada kereta ini dengan nama livery “salah satu televisi swasta” tersebut.

Fasilitas Kereta SSNG

Kursi KA Taksaka SSNG
Kursi KA Taksaka SSNG

Karena kereta ini sudah menggunakan rangkaian jenis SSNG keluaran tahun 2023, maka dari segi fasilitasnya sudah dipastikan lebih bagus, lebih baik, dan lebih banyak jika dibandingkan dengan kereta eksekutif lainnya yang masih menggunakan rangkaian stainless steel lama keluaran tahun 2018-2019. Perbedaan fasilitas yang ada di kereta jenis SSNG ini terlihat mencolok sekali dibandingkan dengan kereta eksekutif terdahulu.

Di kereta eksekutif yang dipakai Taksaka ini, sudah memiliki berbagai fitur yang canggih seperti pintu otomatis, baik pintu saat masuk ke kereta maupun pintu ke area lorong atau aisle kereta.

Untuk colokan listrik, di kereta SSNG seperti Taksaka ini sudah dilengkapi dengan stop kontak universal dengan berbagai tipe sehingga memudahkan penumpang untuk mengisi daya pada smartphone ataupun laptop, tanpa khawatir soal tipe lubang charger yang berbeda. Tempat pengisian daya tersebut ternyata juga ada di bagian kursi yaitu berupa lubang port USB baik USB tipe 3.0 maupun USB Type C. Jadi sekarang bisa mengisi daya tanpa harus pakai kepala charger.

Di setiap kursi juga tersedia meja lipat untuk makan, bekerja dengan laptop ataupun untuk menaruh minuman. Ukuran meja lipatnya cukup besar.

Kursinya sendiri memiliki warna biru tua dengan kombinasi warna abu-abu serta coklat pada bagian armrest dan pegangan kursi. Kursi ini bisa direbahkan (reclining) dengan menekan tombol perebah kursi yang letaknya dekat dengan pegangan kursi. Di bagian kepala kursi, terdapat semacam sandaran yang bentuknya agak maju ke depan yang berguna untuk menyandarkan kepala. Di setiap kursi juga terdapat footrest untuk mengistirahatkan kaki sesuai dengan keinginan.

Fasilitas lainnya yaitu terdapat gorden berbentuk roll yang dapat disesuaikan sesuai keinginan penumpang.

Layar PIDS Kereta SSNG - KA Taksaka
Layar PIDS Kereta SSNG – KA Taksaka

Salah satu fasilitas terbaru yang ada di kereta SSNG seperti di Taksaka ini yaitu layar PIDS yang canggih dan informatif. Kehadiran fasilitas PIDS di kereta SSNG ini tentu tidak lepas dari bantuan CRRC, selaku perusahaan dari China yang memproduksi kereta cepat Whoosh. Sekilas PIDS ini bentuknya memang terlihat mirip seperti yang ada di kereta Whoosh. Di layar PIDS ini, terdapat berbagai informasi yang bisa diketahui oleh penumpang. Mulai dari perkiraan waktu tiba (ETA), stasiun pemberhentian, kecepatan kereta, suhu ruangan kereta, dan lain-lain.

Selain PIDS, terdapat pula layar khusus di bagian ujung kereta yang menampilkan informasi terkait stasiun pemberhentian, kondektur yang bertugas, hingga indikator keterisian toilet. Jadi sekarang tidak perlu khawatir dan bingung lagi apakah toiletnya sudah terisi atau tidak. Cukup lihat di layar khusus tersebut. Selain layar tersebut, terdapat pula TV yang diletakkan di bagian tengah atas pada kereta untuk menampilkan tayangan infomercial atau iklan dari KAI. Kereta ini juga dilengkapi dengan CCTV untuk memastikan pengendalian keamanan di dalam kereta.

Di bagian atas rak tas, terdapat semacam stiker yang memiliki motif batik dengan warna kombinasi antara krem dengan coklat muda. Perpaduan warnanya pas banget dan tidak terlalu mencolok atau kontras.

Di sepanjang aisle juga terpasang lampu kecil pada lantai di pinggir kursi yang mengeluarkan cahaya berwarna kuning yang memberikan kesan mewah dan elegan pada kereta ini. Apalagi kalau mode malamnya diaktifkan, bakal jadi terlihat lebih mewah lagi.

Kemudian untuk persambungan antar keretanya, sudah menggunakan sambungan jenis akordeon yang jauh lebih kedap suara jika dibandingkan dengan sambungan berjenis karet.

Toilet

Lalu untuk toilet, kereta ini memiliki dua buah toilet masing-masing untuk penumpang pria dan wanita. Jika dibandingkan dengan toilet kereta eksekutif terdahulu, terdapat satu fasilitas baru pada toilet kereta SSNG ini yaitu footwasher yang berfungsi sebagai tempat untuk mencuci kaki. Selain untuk mencuci kaki, footwasher ini juga dapat digunakan untuk berwudhu.

Sisanya kurang lebih fasilitas di toilet kereta SSNG ini tidak berbeda jauh dengan kereta eksekutif stainless steel seperti toilet duduk, bidet, wastafel, tempat sabun cair, tempat sampah, hingga mesin pengering tangan (hand dryer).

Kereta Makan

Kereta Makan KA Taksaka
Kereta Makan KA Taksaka

Kalau di kereta penumpangnya saja sudah bagus banget, di kereta makan yang ada di KA Taksaka ini juga tidak kalah bagus. Interior dari kereta makannya saja sudah keliatan mewah banget dengan lighting lampu berwarna kuning yang tidak terlalu membelalakan mata. Warna lightingnya juga padu padan dengan warna kursi dan interiornya jadi tidak terlihat kontras ataupun jomplang.

Terdapat banyak kursi yang bisa digunakan untuk dua orang hingga kursi single berbentuk kursi bar untuk satu orang. Kursinya nyaman dan empuk. Di dalam kereta makan ini bahkan juga ada layar TV yang menampilkan informasi terkait perjalanan kereta saat itu yang memuat informasi stasiun pemberhentian, dan sebagainya, sama seperti di kereta penumpang.

Yang menarik di area dapur di kereta makan ini yaitu terdapat display yang dipasang di ceiling yang menampilkan menu-menu makanan yang dijual di kereta makan ini. Vibesnya jadi mirip seperti restoran cepat saji. Sayang sekali ya, karena tidak semua kereta makan terpasang display menu makanan seperti kereta makan yang ada di KA Taksaka ini.

Mushola di Kereta Makan KA Taksaka
Mushola di Kereta Makan KA Taksaka

Satu hal yang perlu kalian ketahui yaitu terdapat mushola di kereta makan KA Taksaka ini. Secara default, fasilitas mushola ini memang pasti ada di kereta makan SSNG, termasuk yang ada di KA Taksaka ini. Jadi tidak ada alasan lagi untuk meninggalkan salat selama perjalanan dengan kereta api. Mushola ini dapat menampung kapasitas hingga sekitar 1-2 orang. Dilengkapi dengan hiasan serta fasilitas pendukung berupa sajadah hingga sandal untuk wudhu, dijamin membuat kalian tidak kerepotan saat salat dalam perjalanan kereta ini.

Review Perjalanan

Nah, selanjutnya saya akan mereview secara singkat perjalanan saya dengan KA Taksaka dengan nomor KA 68 yang sudah menggunakan rangkaian kereta SSNG ini. Sepanjang perjalanan, saya memang tidak terlalu banyak membuat catatan perjalanan dan lebih fokus ke fasilitas kereta SSNG ini karena memang momen naik KA Taksaka kali itu menjadi momen pertama kali saya naik kereta jenis SSNG ini.

Perjalanan kali itu saya lakukan pada akhir bulan Januari 2025, beberapa hari menuju pergantian GAPEKA 2025. Jadi perjalanan yang saya lakukan kali itu masih menggunakan GAPEKA yang lama sehingga akan terlihat perbedaan waktu keberangkatan serta waktu tibanya dengan GAPEKA 2025 ini.

Kali itu saya berada di kereta nomor 6 yang memiliki nomor kereta K1 0 23 42 yang berarti kereta kelas eksekutif tidak berpenggerak yang diproduksi pada tahun 2023 dengan nomor urut 42. Kereta tersebut sudah memiliki trainmark F, sehingga bisa melaju hingga kecepatan maksimal 120 km/jam. Kereta ini memiliki berat kosong 45 ton serta menggunakan jenis bogie K10.

Kereta ini berangkat tepat waktu dari stasiun Gambir pada pukul 09.20 WIB.

Sepanjang perjalanan saya memang cukup kagum dengan fasilitas kereta SSNG ini karena memang beda jauh dengan kereta eksekutif sebelumnya. Mulai dari pintu otomatis, layar PIDS, dan masih banyak lagi. Satu hal yang paling improve dari kereta SSNG ini yaitu soal kekedapan suara di kabin keretanya. Dibandingkan dengan kereta stainless steel generasi awal, kereta SSNG ini jauh lebih kedap sehingga suasana di kabin kereta tidak terlalu bising.

Untuk AC atau pendingin udara, menurut saya cukup dingin udaranya, tapi akan lebih berasa dingin lagi jika duduknya berada di kursi bagian tengah. Kalau duduknya di kursi ujung, dinginnya agak kurang berasa. Jadi bisa dibilang dingin dari AC-nya ini kurang merata hingga ke seluruh area.

Kecepatan maksimal dari kereta ini yaitu 120 km/jam. Tapi sepenglihatan saya sepanjang perjalanan, yang terlihat dilayar PIDS sepanjang perjalanan mentoknya hingga 116 km/jam saja.

Kuliner Kereta

Karena hari sudah siang dan mulai berasa lapar, akhirnya saya memutuskan untuk membeli salah satu menu makanan andalan yang ada di kereta ini, khususnya di beberapa kereta unggulan yaitu menu nasi sei sapi. Akhirnya kesampaian juga nih mencoba makanan terenak yang ada di kereta api saat ini. Tidak lagi melulu memesan nasi goreng Parahyangan seperti biasanya.

Nasi Sei Sapi
Nasi Sei Sapi

Saya lupa pastinya soal harga nasi sei sapi ini, kurang lebih sekitaran Rp40.000 satunya. Nasi sei sapi ini berisikan nasi dengan daging sei sapi yang diasapkan serta potongan cabai yang pedasnya nendang banget. Asli sih, kalau kalian ada kesempatan untuk naik kereta unggulan seperti KA Taksaka ini, jangan lewatkan kesempatan untuk mencoba menu nasi sei sapi ini. Karena belum semua kereta kelas eksekutif tersedia makanan enak yang satu ini.

Catatan Waktu Kedatangan Kereta

Di perjalanan ini saya juga menyempatkan membuat catatan waktu ketibaan kereta ini di stasiun tujuan. Tapi perlu dicatat kembali bahwa waktu ini masih berdasarkan GAPEKA lama, bukan GAPEKA 2025.

StasiunBerangkat (WIB)Tiba (WIB)
Gambir09.20N/A
Cirebon11.4811.43
Purwokerto13.3213.27
Kroya13.5713.52
Kebumen14.3014.27
Kutoarjo14.5114.49
YogyakartaN/A15.38

Dari catatan yang saya buat, KA Taksaka ini tiba di stasiun Yogyakarta pada pukul 15.38 WIB. Sementara menurut jadwal, kereta akan tiba pada pukul 15.40 WIB, atau tiba lebih cepat selama dua menit.

Kesimpulan

Dari perjalanan yang saya lakukan dengan KA Taksaka menuju Jogja, saya mengakui kalau kereta SSNG ini memiliki banyak keunggulan, kelebihan dari segi fasilitas yang dimiliki. Sehingga tidaklah heran kalau KA Taksaka ini selalu dicari, laris manis dan diserbu banyak orang karena memang lebih bagus dan nyaman ketimbang kereta lainnya dengan relasi yang serupa.

Dari segi harganya juga bisa dikatakan sedikit lebih miring dibandingkan dengan kereta kelas eksekutif Argo lainnya, jadi banyak sekali orang yang memilih ke Jogja dengan kereta ini.

Karena selalu laris manis dan diserbu oleh wisatawan, tidaklah heran kalau kereta ini bisa dikatakan sebagai anak emasnya DAOP VI, sehingga selalu mendapatkan prioritas dalam hal peningkatan fasilitas kereta dibandingkan dengan kereta eksekuif lainnya. Terlebih saat GAPEKA 2025 ini, jadwal keretanya juga bertambah jadi lebih banyak.

Nah, jadi gimana? Apakah kalian tertarik untuk naik kereta api yang satu ini?

About Author

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

error: Content is protected !!
Scroll to Top