Di liburan Lebaran 2022 kali ini selain mengunjungi tempat wisata, saya juga menyempatkan untuk mengunjungi beberapa spot menarik yang ada di Madiun. Salah satu spot yang menarik kali ini ada di Kota Madiun, tepatnya di jalan Bogowonto. Di jalan Bogowonto terdapat pemandangan yang tidak biasa yaitu ada kereta yang terparkir di jalan. Tidak tanggung-tanggung, di jalan Bogowonto ini ada lima kereta yang diparkir disana. Akan diapakan kereta tersebut nantinya?
Latar Belakang
Usut punya usut, pada bulan Maret 2022 lalu sempat dihebohkan dengan adanya pembongkaran beberapa bagian jalan di sepanjang jalan Bogowonto yang juga memperlihatkan bekas rel kereta api yang sudah nonaktif. Adapun rel kereta tersebut dulunya adalah bekas rel kereta api dari stasiun Madiun menuju ke Ponorogo hingga Slahung. Jadi pada saat rel tersebut masih aktif, jalan Bogowonto ini dulunya sempat dilintasi oleh kereta api. Namun di tahun 1980an, layanan kereta api dari Madiun ke Ponorogo tersebut dihentikan. Hal ini selanjutnya menyebabkan rel yang dulunya aktif kemudian menjadi nonaktif hingga saat ini. Selanjutnya bekas rel tersebut ditimbun dan ditutupi dengan aspal sehingga tidak terlihat lagi. Beberapa diantaranya sudah beralih fungsi menjadi jalan atau gang. Saya masih ingat dulu ketika ke Madiun di awal tahun 2000an, bekas rel tersebut masih terlihat sebagian di jalan Bogowonto walaupun sebagian besar sudah tertutup aspal. Sebagai referensi, berikut adalah dokumentasi dari Yusril Rizky Pratama, YouTuber yang sempat mengabadikan momen tersingkapnya rel yang sudah lama nonaktif ini.
Dan ternyata berdasarkan dokumentasi tersebut, diketahui bahwa nantinya jalan Bogowonto ini akan dijadikan sebagai pusat kuliner Kota Madiun yang berkonsep kereta api. Program pembangunan pusat wisata kuliner ini merupakan hasil kerjasama antara Pemerintah Kota Madiun dengan PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA. Saya melihat jika konsep ini menarik sekali mengingat jarang sekali di Indonesia yang membuat sebuah pusat wisata kuliner dengan konsep kereta api. Selain dibangun semata-mata untuk membuat pusat kuliner baru, tempat ini mungkin nantinya bisa dijadikan sebagai tempat edukasi bahwa dulu pernah ada rel kereta api yang melintas di tengah kota Madiun.
Saya berkesempatan untuk mampir ke tempat ini pada tanggal 4 Mei 2022 yang lalu untuk melihat secara langsung dan mendokumentasikannya. Di sana sudah terdapat lima kereta yang sudah ditempatkan pada rel aslinya. Kereta tersebut diangkut dari pabrik PT INKA ke jalan Bogowonto beberapa minggu yang lalu sebelum Lebaran. Berikut merupakan dokumentasi dari Yusril Rizky Pratama yang mengabadikan proses penurunan kereta ke jalan Bogowonto pada bulan April 2022 lalu.
Saat saya ke lokasi, bekas galian jalan tersebut sudah dirapikan dan ditutupi dengan semen sehingga tidak terlihat kembali bantalan relnya. Akan tetapi saat itu proses pembangunan tempat pusat kuliner ini masih belum rampung. Sehingga belum terlihat ada lapak kuliner yang buka di jalan Bogowonto ini. Ditargetkan akan dibuka dan diresmikan sekitar bulan Juni 2022 mendatang.
Ada Eks KRL Holec AC!
Yang menarik dari calon tempat wisata kuliner ini adalah terdapat berbagai rangkaian kereta yang berbeda jenisnya. Dari lima kereta yang ada, dua diantaranya merupakan bekas KRL Holec AC yang dulu pernah wara-wiri di lintas Jabodetabek, terutama di jalur Tangerang. Kereta bekas KRL Holec AC ini keduanya diletakkan dibagian ujung.
Bicara soal KRL Holec, KRL seri ini dahulu pernah dijadikan sebagai KRL Ekonomi di lintas Jabodetabek. KRL Holec ini dikenal dengan KRL yang bermasalah karena sering mengalami gangguan hingga mogok yang menyebabkan gangguan perjalanan KRL saat itu. Bisa dibilang KRL Holec ini dianggap sebagai troublemaker saat layanan KRL Ekonomi masih ada dan tidak seawet KRL Ekonomi sebelumnya seperti KRL Rheostatik dan Hitachi. Oleh karena itu, beberapa KRL Holec tersebut dikonversi menjadi kereta rel diesel elektrik (KRDE) yang pernah dipakai untuk kereta Prambanan Ekspres (Prameks) dan kereta lainnya. Beberapa diantaranya tidak ikut dikonversi dan langsung dirucat di dekat stasiun Purwakarta bersama KRL Ekonomi seri lainnya. Sementara itu, sisanya dibawa ke INKA untuk dimodifikasi ulang menjadi KRL ber-AC seperti kereta yang saat ini akan dialihfungsikan sebagai kereta wisata kuliner di Madiun.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari salah satu situs railfans Jepang, KRL Holec AC ini dimodifikasi oleh PT INKA sejak tahun 2013 lalu. Di tahun 2014, kereta ini mulai berdinas sebagai KRL Commuter Line di jalur Tangerang. Namun karena kereta ini masih sering mengalami gangguan, KRL Holec AC kembali dibawa ke PT INKA pada awal 2016 untuk diperbaiki. Akan tetapi setelahnya tidak diketahui secara pasti apakah KRL Holec AC beroperasi kembali atau tidak. Namun sepengetahuan saya, setelah dibawa ke INKA kereta ini tetap berada di INKA selama beberapa tahun lamanya karena memang sudah tidak layak operasi. Saya pernah melihat kereta ini berada di area pabrik INKA saat sedang menunggu kereta di stasiun Madiun beberapa waktu yang lalu.
Kereta eks KRL Holec AC yang ada pada foto di atas memiliki nomor K3 1 97 11 berdasarkan dokumentasi penurunan kereta di atas. Namun penomoran tersebut sudah dihapus saat saya datang ke tempat. Belum diketahui secara pasti nantinya kereta eks KRL Holec AC ini akan didesain seperti apa.
Kereta Panoramic (Buatan INKA)
Selain kereta eks KRL Holec AC, ada juga kereta panoramic eks sleeper yang dimodifikasi sebagian dibagian kacanya. Kereta ini merupakan eks sleeper yang bisa dipastikan dari livery yang dipakai. Terlihat jelas bagian kaca yang sedikit dinaikkan ke atas. Jika di zoom, terdapat jendela tambahan yang juga dipasang dibagian atap kereta. Kereta ini awalnya memiliki nomor K1 0 22 01 (bisa dilihat di video kedua). Namun penomoran tersebut juga sudah dihapus saat saya amati. Perkiraan saya kereta ini nantinya bakal jadi restoran utama dari lokasi wisata kuliner ini. Tapi belum bisa dipastikan seperti apa bentuk dalamnya nanti. Jadi ditunggu saja hingga Juni 2022 nanti ya.
Ada Gerbong Datar dan Kereta Uji Dinamika
Yang menarik dari pemantauan kali ini adalah ada gerbong datar yang biasa dipakai untuk kereta barang atau kontainer. Saya sendiri tidak tahu mengapa ada gerbong datar disini. Belum diketahui apakah gerbong datar ini akan dimodifikasi atau diapakan nantinya. Tapi yang unik dari gerbong datar ini adalah bagian bogie (roda) keretanya. Bogienya terlihat lebih kecil dari bogie yang biasa kalian lihat.
Di belakang gerbong datar terdapat sebuah rangkaian kereta yang bisa dibilang ora umum. Awalnya saya mengira ini adalah sejenis kereta penolong. Ternyata setelah saya perhatikan lebih dekat, kereta ini ternyata adalah bekas kereta uji dinamika. Saya mengetahuinya setelah sempat melihat ada bekas tulisan atau stiker yang sudah dicopot. Saya juga sempat melihat ada stiker logo BPPT yang juga sudah dicopot. Kereta ini memiliki penomoran yang unik yaitu U-059. Masih belum diketahui nantinya akan diapakan kereta ini di lokasi wisata kuliner Madiun.
Di belakang eks kereta uji dinamika terdapat satu kereta eks KRL Holec AC yang penomorannya tidak diketahui.
Nah itulah pengamatan saya secara langsung terkait pusat kuliner berkonsep kereta di jalan Bogowonto, Kota Madiun saat libur Lebaran lalu. Untuk saat ini memang masih belum selesai dan belum dibuka. Diharapkan nantinya bakal bisa rampung di bulan Juni 2022 nanti. Dan saya sendiri sudah tidak sabar untuk mampir ke sini lagi jika pusat kuliner ini nantinya sudah dibuka. Dan sepertinya tempat ini bakalan ramai mengingat tempatnya yang berada di pusat kota Madiun dan berada tepat di Alun-Alun Kota Madiun. Harapannya semoga saja restoran atau tempat makan kuliner ternama di Madiun bisa buka disini, hitung-hitung sekalian buka cabang baru. Jadi mungkin nanti bisa beli sekaligus mencicipi nasi pecel terenak hingga roti bluder disini, sekalian jalan-jalan di pusat kotanya.
Referensi:
http://www.2427junction.com/idnjabotabekcarrpw.html (dalam bahasa Jepang)