Review Naik Angkot AC Depok

Review Angkot AC Depok (Mikrotrans Depok) - alvianwidyatama.com

Hari gini masih jaman naik angkot di Depok? Tenang aja, kan sekarang udah ada angkot AC Mikrotrans Depok.

Nah, sebelumnya saya sempat membahas secara umum terkait transportasi umum (transum) terbaru yang ada di kota Depok. Transportasi umum tersebut yaitu Biskita Trans Depok dan angkot AC Depok atau Mikro Trans Depok.

Di konten kali ini, saya akan membuat review secara mendalam salah satu transportasi umum terbaru di kota Depok yaitu angkot AC Depok (Mikro Trans Depok).

Walaupun saat ini (per Desember 2024) angkot AC Depok baru memiliki satu rute saja, tapi kehadiran transportasi umum ini sudah memberikan angin segar bagi warga Depok untuk dapat menggunakan transportasi umum yang lebih nyaman, aman, serta dengan layanan yang jauh berkualitas.

Seperti apa angkot AC Depok ini? Selengkapnya kalian bisa baca konten ini sampai habis.

Kenal Lebih Dekat dengan Angkot AC Depok

Angkot AC Depok di Terminal Jatijajar - alvianwidyatama.com
Angkot AC Depok di Terminal Jatijajar

Angkot AC Depok atau Mikro Trans Depok (nama resminya) merupakan salah satu moda transportasi umum terbaru di kota Depok. Angkot yang satu ini diluncurkan dan resmi beroperasi di tahun 2024, tepatnya pada bulan Juli 2024 lalu.

Hadirnya angkot berpendingin udara (ber-AC) ini memang dapat dikatakan sebagai salah satu gebrakan terheboh di Depok saat ini, khususnya di dunia transportasi umum perkotaan. Karena selama ini, warga Depok termasuk saya sendiri yang memang warga lokal (warlok) Depok sudah muak dengan angkot Depok lama yang layanannya parah banget, banyak armada angkot yang bobrok, mogok, dan masih banyak kejelekan lainnya. Intinya sih angkot Depok yang ada kebanyakan saat ini ibarat bumi dan langit jika dibandingkan dengan angkot Mikrotrans yang ada di Jakarta.

Kehadiran angkot AC Depok ini merupakan salah satu bentuk dari perbaikan dan peningkatan transportasi umum di Depok. Dengan harapan akan makin banyak warga Depok yang beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum, dalam rangka mengurangi kemacetan di berbagai jalan yang ada di kota Depok.

Rute Angkot Mikro Trans Depok

Hingga saat ini, rute dari angkot Mikro Trans Depok ini terdiri dari satu rute saja yaitu dari Terminal Depok ke Terminal Jatijajar, via Grand Depok City (GDC) dan Cilodong. Rute angkot tersebut memiliki nomor trayek D.10A.

Adapun rute jalan yang dilewati oleh angkot ini yaitu:

  • Jl. Margonda Raya,
  • Jl. Kartini,
  • Jl. Boulevard Grand Depok City (GDC),
  • Jl. Raya Abdul Gani (lewat Setu Cilodong),
  • Jl. Asrama Cilodong (dekat Kostrad), dan
  • Jl. Raya Bogor.

Angkot ini memulai perjalanannya dari Terminal Depok yang lokasinya berada tidak jauh dari Stasiun Depok Baru. Untuk rutenya, setelah berangkat dari Terminal Depok, angkot ini melewati jalan Margonda Raya terlebih dahulu, lalu berputar di pertigaan Ramanda dan melewati Jl. Margonda Raya serta Jl. Kartini menuju ke arah GDC/Citayam.

Sesampainya di pertigaan perumahan Grand Depok City (GDC), angkot ini berbelok ke kiri dan masuk ke jalan utama dari perumahan Grand Depok City tersebut. Angkot ini juga melewati Alun-Alun Kota Depok.

Setelah melewati jalan perumahan Grand Depok City, angkot ini kemudian berbelok ke Jl. Raya Abdul Gani untuk menuju ke arah Cilodong. Angkot ini juga melewati salah satu tempat rekreasi yang ada di Cilodong yaitu Setu Cilodong.

Selanjutnya angkot ini berbelok di pertigaan dekat Kostrad ke Jl. Asrama Cilodong. Lalu angkot ini berjalan terus hingga ke pertigaan Jl. Asrama Cilodong dengan Jl. Raya Bogor. Di pertigaan tersebut, angkot berbelok ke kiri ke arah Simpangan Depok. Angkot berjalan di sepanjang Jl. Raya Bogor ini hingga kemudian berbelok ke kanan ke arah Terminal Jatijajar.

Untuk rutenya sendiri jika divisualisasikan di peta, kurang lebih adalah seperti pada gambar di bawah ini.

Gambaran rute angkot Mikrotrans Depok (Angkot AC Depok) trayek D.10A
Gambaran rute angkot Mikrotrans Depok (Angkot AC Depok) trayek D.10A

Baca juga: Transportasi Umum di Depok: Buskita Trans Depok dan Angkot AC

Fasilitas Angkot Mikro Trans Depok

Dari segi fasilitas, angkot Mikro Trans Depok ini memiliki fasilitas yang jauh lebih lengkap dibandingkan dengan angkot konvensional yang ada di Depok.

Armada kendaraan yang digunakan juga masih baru dan gres. Jadi nggak ada yang namanya angkot mogok ditengah perjalanan apalagi tidak kuat menanjak saat melewati tanjakan.

Jika biasanya angkot menggunakan kendaraan bermerk Suzuki atau Isuzu, angkot yang satu ini menggunakan kendaraan bermerk Wuling. Wuling merupakan salah satu brand kendaraan yang berasal dari Tiongkok. Sebenarnya, kebanyakan mobil bermerk Wuling ini dijadikan sebagai kendaraan pribadi. Tapi kali ini, dijadikan sebagai angkot. Tidak tanggung-tanggung, tipe kendaraan yang digunakan pada angkot ini yaitu Wuling Confero.

Interior Kursi Angkot AC Depok
Interior Kursi Angkot AC Depok

Walaupun menggunakan tipe kendaraan yang aslinya diperuntukkan bagi kendaraan pribadi, layout atau tata letak dari kursinya dilakukan penyesuaian atau modifikasi seperti angkot pada umumnya. Di angkot ini, terdapat kursi yang memanjang yang muat hingga 3 orang untuk kursi yang berada di sisi dekat pintu serta 5 orang di sisi lainnya. Selain itu juga terdapat kursi di depan yang muat 1 orang. Jadi kapasitas maksimal dari angkot ini kurang lebih sekitar 9 orang. Kapasitasnya memang sedikit lebih kecil dibandingkan dengan angkot pada umumnya yang kursinya bisa muat sekitar 11 orang (4 orang di sisi pintu, 6 orang di sisi lainnya, dan 1 orang di depan).

Interior bagian depan Angkot AC Depok
Interior bagian depan Angkot AC Depok

Salah satu daya tarik dari angkot ini tentu saja adanya pendingin udara atau AC (air conditioner). Banyak orang malas untuk naik angkot karena harus gerah-gerahan di angkot yang tidak ada AC-nya. Tapi di angkot ini, ada AC-nya lho. Berhubung armada kendaraan yang digunakan di angkot ini masih baru, jadi AC-nya juga masih berfungsi dengan baik. AC-nya asli dingin banget kayak kulkas. Jauh lebih dingin daripada AC yang ada di angkot Mikrotrans Jakarta.

Selain itu, angkot ini juga memiliki mesin tap yang digunakan untuk melakukan pembayaran. Mesin tapnya bisa dibilang sama persis dengan yang ada di angkot Mikrotrans di Jakarta kebanyakan. Cuma perbedaannya adalah cara tap-nya. Jika di angkot Mikrotrans Jakarta, setiap penumpang wajib melakukan tap dua kali untuk tap-in dan tap-out. Tapi di angkot Depok ini, cukup sekali tap saja. Sekali tap, saldo di kartu uang elektronik langsung terpotong.

Tidak hanya itu, angkot ini juga dilengkapi dengan fasilitas penunjang lainnya seperti tempat sampah, hingga palu pemecah kaca serta APAR yang digunakan saat kondisi darurat.

Angkot ini juga dilengkapi dengan kartu identifikasi pramudi yang dipasang di dashboard depan angkot, seperti layaknya pada taksi pada umumnya.

Metode Pembayaran

Untuk metode pembayaran yang digunakan untuk naik angkot AC Depok ini adalah cashless atau tidak menggunakan uang tunai/kas.

Pada awalnya, pembayaran hanya bisa dilakukan dengan kartu uang elektronik (KUE) E-Money saja. Tapi kini kartu lainnya seperti Flazz dan TapCash juga sudah dapat digunakan sebagai metode pembayaran untuk naik angkot ini.

Selain itu, pembayaran juga bisa menggunakan QRIS yang discan melalui berbagai aplikasi e-wallet.

Metode Pembayaran Angkot AC Depok (Mikrotrans Depok):
1. Kartu Uang Elektronik (KUE): e-Money, Flazz, TapCash
2. QRIS

Tarif

Salah satu hal yang penting banget untuk diketahui oleh setiap orang terkait transportasi umum yaitu tarifnya.

Pada saat ujicoba, sempat diberlakukan tarif promo flat Rp1.000 hingga akhir bulan Juli 2024 lalu. Nah, pada saat itu, saya berkesempatan menjajal naik angkot ini saat tarifnya masih berlaku tarif promo Rp1.000.

Kemudian pada 5 Agustus 2024, diberlakukan penyesuaian tarif menjadi Rp.5000 untuk jarak dekat maupun jauh.

Selanjutnya mulai tanggal 19 Agustus 2024 hingga saat ini telah diberlakukan tarif normal untuk angkot AC Depok ini. Tarifnya dibagi menjadi dua jenis yaitu tarif umum sebesar Rp7.000 untuk jarak jauh maupun dekat, serta tarif pelajar sebesar Rp3.000. Untuk tarif umum tersebut, berlaku untuk pembayaran dengan metode kartu uang elektronik (KUE) E-Money, Flazz, dan TapCash serta metode QRIS. Adapun khusus tarif pelajar hanya bisa diperoleh dengan metode pembayaran menggunakan QRIS saja.

Tarif Angkot AC Depok (Mikrotrans Depok):
Umum: Rp7.000 (flat jauh/dekat, pembayaran dengan KUE dan QRIS)
Pelajar: Rp3.000 (flat jauh/dekat, hanya QRIS)

Cara Naik dan Turun dari Angkot AC Depok

Jika angkot Mikrotrans yang ada di Jakarta hanya bisa naik dan turun di bus stop atau halte saja, angkot AC Depok yang satu ini justru bisa naik dan turun dimanapun. Tidak hanya di halte saja, kalian bisa naik dan turun di sembarang lokasi sepanjang rute angkot ini. Jadi sistem naik dan penurunan penumpangnya seperti angkot konvensional pada umumnya.

Saat saya mencoba naik angkot AC Depok ini, harus diakui bahwa sepanjang rute yang dilewati angkot ini belum disertai dengan tanda atau plang yang menunjukkan bahwa terdapat pemberhentian untuk angkot ini. Karena tidak ada tanda atau plang tersebut, jadinya masih banyak warga sekitar yang belum tahu banyak dimana angkot ini berhenti untuk menaikkan atau menurunkan penumpang.

Menurut saya seharusnya untuk angkot AC Depok yang satu ini sistem penaikan dan penurunan penumpangnya disamakan saja dengan angkot Mikrotrans yang ada di Jakarta. Hal tersebut apabila diterapkan, juga menjadi salah satu pembeda yang jelas antara angkot AC Depok yang baru dengan angkot konvensional biasa.

Review Perjalanan

Di perjalanan kali itu, saya mencoba naik angkot AC Depok (Mikrotrans Depok) ini secara full-trip dari Terminal Depok ke Terminal Jatijajar serta partial trip dari Terminal Jatijajar ke Jl. Kartini. Perjalanan tersebut saya lakukan pada akhir Juli 2024 yang lalu.

Perjalanan saya mulai dari terminal Depok yang lokasinya berdekatan dengan stasiun Depok Baru. Untuk angkot ini lokasi tunggunya ada di area tengah terminal. Saat itu, waktu yang diperlukan untuk menunggu kedatangan angkot ini kira-kira sekitar 10 menit. Tapi durasi tersebut bisa bervariasi, tergantung dari kondisi lalu lintas sekitar rute yang dilewati, cuaca, dan faktor lainnya.

Saat angkot ini tiba di terminal Depok, angkot tidak langsung diberangkatkan tapi menunggu sekitar beberapa menit sembari menunggu ada penumpang yang naik. Kurang lebih sekitar 10 menitan saja. Tapi menurut saya angkot tersebut pada saat itu bisa dibilang ini bukan ngetem yah karena memang angkotnya berada di titik awal pemberangkatan. Jadi memang wajar saja kalau angkot tersebut berhenti lebih lama baik di Terminal Depok maupun di Terminal Jatijajar. Yang tidak wajar itu kalau angkotnya keseringan ngetem hanya untuk satu atau dua penumpang saja di sepanjang perjalanan.

Beberapa menit kemudian, akhirnya angkot yang saya naiki tersebut diberangkatkan dari Terminal Depok. Jumlah penumpang bisa dibilang tidak terlalu banyak karena mungkin di bulan Juli yang lalu memang belum banyak orang yang tahu terkait angkot ini.

Angkotnya memang sejuk dan dingin banget AC-nya. Tempat duduknya juga lebih nyaman walaupun kursinya tidak empuk-empuk amat. Sepanjang perjalanan terdapat sekitar satu hingga dua penumpang yang naik. Tapi titik naiknya di sembarang tempat, bukan di bus stop ataupun halte. Berbeda sekali dengan Mikrotrans di Jakarta.

Selanjutnya angkot ini melewati kawasan perumahan Grand Depok City (GDC) serta melewati Alun-Alun Depok. Angkot ini sempat berhenti lebih lama di dekat Alun-Alun Depok karena saat itu memang banyak sekali orang yang kesana. Barangkali ada orang yang mau naik angkot ini. Tapi angkot ini tidak ngetem terlalu lama di Alun-Alun Depok ini, hanya sekitar kurang dari satu menit saja.

Selanjutnya angkot ini kembali menaikkan penumpang di sekitaran Cilodong. Sayangnya waktu itu ada satu penumpang naik namun tidak melakukan tap pada mesin tap. Mungkin karena yang bersangkutan belum tahu kalau angkot ini pembayarannya dilakukan secara cashless.

Sepanjang perjalanan dari Cilodong ke Terminal Jatijajar, tidak terdapat hambatan yang berarti seperti permasalahan pada kendaraan angkot yang dijalankan. Hingga pada akhirnya angkot yang saya naiki tersebut tiba juga di terminal Jatijajar.

Lalu untuk arah sebaliknya, penumpang yang naik agak sedikit lebih banyak. Kebanyakan penumpang naik dan turun di sekitar kawasan perumahan GDC serta Alun-Alun Depok. Sementara sisanya turun hingga di tujuan akhir yaitu Terminal Depok.

Sementara saat itu saya turun di Jl. Kartini karena setelahnya saya mau mampir ke salah satu coffee shop yang ada di kawasan Depok Lama.

Secara umum, perjalanan saya pergi-pulang dengan angkot AC Depok ini sangatlah nyaman, aman, dan praktis. Waktu dan durasi perjalanannya juga relatif lebih singkat karena tidak pakai ngetem. Perjalanan dari Terminal Depok ke Terminal Jatijajar cukup membutuhkan waktu sekitar 30 menit saja.

Kritik

Walaupun harus diakui dan memang benar jika angkot AC Depok di rute D.10A ini jauh lebih baik dibandingkan dengan angkot konvensional kebanyakan, tapi tetap saja ada beberapa hal yang saya kritisi untuk angkot yang satu ini.

Pertama yaitu soal titik penaikan dan penurunan penumpang yang bisa dimana saja seperti angkot konvensional. Menurut saya dengan sistem dan layanan angkot yang sebaik ini, sayang banget sih kalau sistemnya tidak disamakan saja dengan angkot Mikrotrans yang ada di Jakarta. Menurut saya sih kayak aneh aja gitu.

Ada baiknya angkot ini hanya berhenti di bus stop atau halte tertentu saja dengan tujuan supaya warga sekitar terbiasa dan terlatih menggunakan transportasi umum secara tertib, teratur dan sesuai aturan. Selain itu, kalau angkot ini hanya menaikkan dan menurunkan di bus stop atau halte saja, juga mengurangi peluang, kemungkinan, atau keinginan pramudi angkot untuk ngetem hanya untuk membuat angkotnya menjadi penuh. Harusnya SOP untuk penaikkan dan penurunan penumpang disamakan saja dengan angkot Mikrotrans di Jakarta.

Kedua yaitu soal rambu atau penanda informasi mengenai angkot yang dilewati pada titik pemberhentian tertentu. Kalau di Jakarta, di setiap titik pemberhentian atau bus stop pasti terdapat rambu yang berisikan rute angkot apa saja yang dilewati. Tapi di sepanjang rute angkot Depok yang satu ini, masih sangat minim rambu tersebut, bahkan bisa dibilang tidak ada sama sekali.

Ketiga, rute D.10A ini hingga saya membuat konten ini masih belum muncul di Google Maps. Kalau di Jakarta, setiap ada rute Mikrotrans baru, beberapa hari kemudian rute ini muncul di Google Maps. Tapi untuk angkot Depok ini masih belum muncul juga rutenya. Hal ini membuat banyak orang yang tidak tahu mengenai keberadaan angkot ini saat ingin menggunakan transportasi umum di Depok, terutama di sekitar GDC, Cilodong dan kawasan sekitarnya.

Worth It

Dari pengalaman saya, angkot AC Depok ini sangatlah worth it untuk digunakan jika ingin bepergian ke kawasan Depok Lama, GDC, Cilodong ataupun ke Jatijajar dari Terminal Depok dengan lebih nyaman, aman, dan cepat. Tidak ada lagi yang namanya panas-panasan, ngetem lama, ataupun tarif sesuka pengemudi angkot.

Dari segi tarifnya, walaupun harganya memang agak lebih mahal dibandingkan dengan angkot konvensional, layanan yang diberikan dan tersedia pada angkot ini sebanding dan sepadan.

Kata saya warga Depok wajib banget deh cobain naik angkot ini. Apa lagi kalian yang tinggal di sekitar Grand Depok City (GDC), daripada bermacet-macet ria di Jl. Kartini dan pertigaan GDC, lebih baik naik angkot ini untuk mengurangi kemacetan di sekitar kawasan tersebut.

Lupakan angkot-angkot konvensional warna biru dan pink yang bobrok itu. Segeralah beralih naik angkot AC Depok yang jauh lebih nyaman dan aman ini.

Oh iya, saya juga sempat buat konten di akun TikTok saya soal angkot yang satu ini. Bisa kalian cek pada VT di bawah ini. Mampir ke akun TikTok saya juga karena ada banyak konten terkait transportasi umum, kereta, dan masih banyak lagi.

@alviansyah.k

Selamat tinggal angkot Depok yang bobrok karena sekarang sudah ada angkot AC di Depok! Angkot AC Depok dengan nomor rute D.10A dengan relasi Terminal Depok-Terminal Jatijajar. #angkot #angkotdepok #depok #bobrok #transportasiumum #depok24jam #depokviral #fyp #fypシ゚viral #foryourpage #depoktiktok

♬ som original – erick ୨ৎ

Referensi:
Instagram: @comuteranakbangsa_id

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.