Di masa Lebaran tahun 2024 yang lalu, akhirnya saya berkesempatan kembali untuk mudik ke Madiun, Jawa Timur. Dan seperti biasa kalau mudik saat lebaran, saya biasanya menggunakan moda transportasi kereta api.
Namun pada mudik kali ini terasa berbeda karena saya tidak naik kereta pemberangkatan sore atau malam seperti KA Bima, KA Gajayana atau kereta lainnya. Kali ini saya mencoba sesuatu yang baru yaitu naik kereta pemberangkatan pagi. Kereta tersebut yaitu KA Argo Semeru.
Kali itu saya naik KA Argo Semeru dari Gambir-Madiun pulang pergi (PP). Baik saat menuju ke Madiun maupun saat kembali ke Jakarta. Karena saya belum pernah naik KA Argo Semeru sebelumnya, saya sekalian berkesempatan buat bikin review kereta ini.
Untuk review lengkap perjalanan saya dengan KA Argo Semeru di musim Lebaran 2024 lalu dapat kalian baca di bawah ini.
Sekilas Tentang KA Argo Semeru
KA Argo Semeru merupakan salah satu kereta api kelas eksekutif argo. KA Argo Semeru memiliki relasi dari stasiun Gambir dengan tujuan akhir stasiun Surabaya Gubeng.
Sebelumnya sudah terdapat kereta argo lainnya yaitu Argo Bromo Anggrek dengan tujuan akhir stasiun Surabaya Pasar Turi. Adapun KA Argo Bromo Anggrek melalui jalur utara via Semarang. Sebelum KA Argo Semeru di-launching, belum terdapat kereta kelas argo dari Gambir ke Surabaya via jalur Selatan. Hingga pada akhirnya KA Argo Semeru ini di-launching dan mulai beroperasi pada tahun 2023 lalu.
KA Argo Semeru ini bisa dikatakan sebagai KA Bima versi pagi. Karena dari segi jalur kereta hingga stasiun pemberhentian pada KA Argo Semeru mirip sekali dengan KA Bima. Tidak hanya itu, rangkaian yang digunakan juga serupa antara kedua kereta tersebut. Sama-sama memiliki kereta kelas eksekutif, kereta compartment suites dan kereta makan yang mewah.
Selain itu, KA Argo Semeru juga bisa dibilang sebagai KA Argo Anggrek versi jalur selatan. Karena baik KA Argo Semeru maupun KA Argo Anggrek memiliki tujuan yang sama yaitu dari Jakarta ke Surabaya (walaupun di Surabaya berhenti di stasiun yang berbeda). Kalau KA Argo Anggrek jalannya di jalur utara, KA Argo Semeru berjalan di jalur selatan.
Jam Pemberangkatan, Durasi Perjalanan, dan Harga Tiket
KA Argo Semeru berangkat pada pagi hari baik dari Gambir maupun Surabaya Gubeng. Berbeda sekali dengan KA Bima yang berangkat pada sore hari.
KA Argo Semeru berangkat dari stasiun Gambir pukul 06.20 WIB dan tiba di stasiun Surabaya Gubeng pukul 16.50 WIB. Untuk arah sebaliknya, KA Argo Semeru berangkat dari stasiun Surabaya Gubeng pukul 09.05 WIB dan tiba di Gambir pukul 19.40 WIB.
Untuk durasi perjalanan dari Gambir ke Surabaya Gubeng maupun sebaliknya secara full trip dengan KA Argo Semeru, membutuhkan waktu sekitar 10 jam 30 menit. Durasi ini sedikit lebih singkat daripada KA Bima yang membutuhkan waktu 10 jam 40 menit dari Gambir ke Surabaya dan sebaliknya.
Jamnya Pas Buat ke Madiun
Nah, pada saat itu tujuan saya yaitu menuju ke Madiun. Untuk perjalanan dengan KA Argo Semeru ini dari Gambir ke Madiun, akan membutuhkan waktu selama 8 jam 24 menit. Tiba di stasiun Madiun pada pukul 14.44 WIB. Menurut saya kalau dari segi waktu dan jadwalnya, KA Argo Semeru ini jadwalnya sudah ideal banget buat kalian yang punya rencana untuk berlibur di Madiun. Terutama kalau kalian menginap di hotel yang ada di kota Madiun. Karena sebagian besar hotel di Madiun punya kebijakan check-in sekitar pukul 12.00-14.00 WIB. Selisih waktunya tidak terpaut jauh antara jam tiba KA Argo Semeru di Madiun dengan jam mulai check-in hotel di Madiun.
Lalu untuk arah balik dari Madiun ke Gambir, KA Argo Semeru berangkat dari stasiun Madiun pukul 11.08 WIB. Lagi-lagi, menurutku untuk KA Argo Semeru ini dari segi jadwal tiba dan pemberangkatan dari Madiun ini termasuk ideal dan pas banget buat kalian yang menginap di hotel yang ada di kota Madiun. Hampir semua hotel di kota Madiun punya kebijakan jam check-out maksimal pukul 12.00 WIB. Sementara KA Argo Semeru berangkat dari Madiun sekitar pukul 11 siang. Jadi bisa saya katakan waktu yang tersedia selama menginap di hotel di Madiun ini tidak akan terbuang sia-sia jika kalian naik KA Argo Semeru, baik dari Gambir maupun menuju Gambir.
Harga Tiket
Karena perjalanan kali ini dilakukan pada musim Lebaran, jadi harganya lebih tinggi daripada harga normalnya. Waktu itu saya dapatnya harga Rp720.000 per orang di kelas eksekutifnya. Kalau tidak salah saya dapatnya di sub kelas AA. Sementara di hari normal, bukan saat musim libur panjang, Lebaran atau akhir pekan, harganya sebesar Rp690.000 per orang untuk sub kelas AA.
Lalu bagaimana dengan harga tiket untuk kelas compartment suites? Wah, jelas lebih mahal harganya. Harganya bisa mencapai Rp2.000.000 lebih per orang. Sangat menguras dompet kalau lihat harganya ya. Tapi ya ada harga ada rupa, layanan yang tersedia di kereta compartment suites juga lebih banyak dan lengkap.
Stasiun Pemberhentian KA Argo Semeru
Kereta kelas Argo terkenal dengan kereta yang lebih cepat dengan pemberhentian yang lebih sedikit. Namun untuk KA Argo Semeru ini agak berbeda, terutama stasiun pemberhentiannya. Ada cukup banyak stasiun pemberhentian pada KA Argo Semeru ini.
KA Argo Semeru tujuan Surabaya Gubeng berhenti di stasiun Bekasi, Cirebon, Purwokerto, Kroya, Kebumen, Kutoarjo, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun, Nganjuk, Kertosono, Jombang, Mojokerto, dan Surabaya Gubeng.
Sementara untuk KA Argo Semeru tujuan Gambir berhenti di stasiun Mojokerto, Jombang, Kertosono, Nganjuk, Madiun, Solo Balapan, Yogyakarta, Kutoarjo, Kebumen, Kroya, Purwokerto, Cirebon, Bekasi, Jatinegara, dan Gambir.
Cukup masuk akal karena di sepanjang jalur selatan ini, terdapat lebih banyak kota besar ketimbang di jalur utara. Di jalur utara, kota besar yang umumnya menjadi pemberhentian kereta argo hanya Cirebon, Semarang dan Surabaya. Namun di jalur selatan, ada lebih banyak kota besar yang menjadi pemberhentian kereta kelas argo. Seperti Purwokerto, Jogja, Solo, termasuk Madiun.
Rangkaian Kereta
KA Argo Semeru yang saya naiki saat berangkat menuju Madiun terdiri dari 9 kereta kelas eksekutif, satu kereta compartment, satu kereta makan, dan satu kereta pembangkit. Lokomotif yang berdinas di KA Argo Semeru saat itu yaitu lokomotif CC 206 13 08, Depo Induk Sidotopo (SDT). Dari penomorannya, lokomotif tersebut mulai dinas pada tahun 2013 lalu dengan nomor urut 08. Lalu untuk kereta compartment, posisinya berada di paling belakang rangkaian kereta. Tepatnya berada di belakang kereta eksekutif ke-9.
Untuk kereta yang saya naiki saat berangkat memiliki penomoran K1 0 18 150 dengan kapasitas 50 penumpang. Adapun arti dari penomoran kereta yang saya naiki adalah sebagai berikut:
Nomor | Keterangan/Arti |
K1 | Kereta kelas eksekutif |
0 | Tidak berpenggerak |
18 | Mulai dinas tahun 2018 |
150 | Nomor urut 150 |
Adapun trainmark pada KA Argo Semeru yang saya naiki ini memiliki trainmark F, artinya kereta ini bisa dijalankan dengan kecepatan maksimal 120 km/jam. KA Argo Semeru mencapai kecepatan tertingginya di 120 km/jam pada petak antara Cirebon-Prupuk. Kereta ini memiliki berat sebesar 44.000 kg atau 44 ton. Untuk bogie, kereta ini sudah menggunakan bogie jenis K10. Karena KA Argo Semeru bisa digeber hingga kecepatan maksimal 120 km/jam, itu artinya semua kereta dalam rangkaian KA Argo Semeru ini sudah memiliki trainmark F, termasuk pada kereta makan, kereta compartment serta kereta pembangkitnya.
Sementara saat perjalanan pulang menuju Gambir, lokomotif yang berdinas di KA Argo Semeru saat itu yaitu lokomotif CC 206 13 17, Depo Induk Sidotopo (SDT). Berbeda dengan perjalanan saat berangkat dari Gambir lalu, pada perjalanan pulang menuju Gambir ini, kereta compartment berada di posisi depan rangkaian kereta. Tepatnya berada di belakang kereta pembangkit.
Untuk kereta yang saya naiki saat pulang memiliki penomoran K1 0 19 16, Depo Induk Jakarta Kota (JAKK). Kapasitasnya juga sama yaitu 50 penumpang.
Untuk jenis keretanya, baik saat berangkat maupun pulang saat itu berjenis kereta eksekutif stainless steel (SS). Kereta eksekutif stainless steel ini merupakan kereta buatan dari PT INKA (Persero) di Madiun, produksi tahun 2018-2019 lalu. Adapun waktu itu, kereta yang saya naiki menggunakan livery khusus spesial Lebaran 2024, dengan warna dominan hijau tosca.
Interior dan Fasilitas
Kalau untuk interiornya ya seperti kereta eksekutif stainless steel pada umumnya. Kursinya merupakan kursi jenis reclining seat berbahan kulit dengan warna putih-biru muda. Di dalam kereta terdapat dua buah layar TV dekat pintu masuk atau keluar serta dua buah layar kecil yang terpasang di atap.
Di kereta stainless steel ini, masih belum terdapat layar LED yang memunculkan posisi dan informasi terkait perjalanan kereta seperti di kereta stainless steel new image (SSNG) yang sudah dijalankan di beberapa kereta eksekutif. Pintu keretanya juga masih manual, baik pintu dari bordes ke kabin maupun pintu menuju ke dalam kereta. Berbeda dengan kereta SSNG yang pintunya dapat membuka dan menutup secara otomatis.
Fasilitas yang tersedia dalam kereta ini yaitu footrest atau pijakan kaki, meja lipat untuk makan atau bekerja dengan laptop, tatakan meja untuk menaruh botol, gantungan, plastik sampah, tempat charger gawai, lampu baca hingga tirai jendela. Khusus kursi paling depan dan paling belakang tidak mendapatkan tirai pada jendelanya.
Untuk toiletnya, di kereta eksekutif stainless steel ini terdiri dari dua toilet dalam satu kereta yang terbagi untuk gender yang berbeda. Terdapat toilet khusus pria dan toilet khusus wanita masing-masing kereta. Lokasi toiletnya berada di bagian ujung di masing-masing kereta. Untuk toilet pria, toiletnya berjenis toilet duduk dengan fasilitas seperti bidet, tombol flush, wastafel, keran, tempat sampah, kaca, pengharum ruangan hingga tempat sabun tangan.
KA Argo Semeru Bakal Ganti Rangkaian Kereta
Saya dengar, bakal ada rencana penggantian rangkaian kereta untuk KA Argo Semeru ini dalam waktu dekat. Yaitu dengan menggunakan rangkaian kereta eksekutif stainless steel new generation (SSNG) buatan INKA tahun 2024. Warna liverynya pink dan modelnya mirip kereta Whoosh. Hingga saat saya membuat konten ini, rangkaian baru SSNG yang akan digunakan oleh KA Argo Semeru ini masih dalam tahap ujicoba dan masih digunakan untuk kereta lain. Hal tersebut sudah bukan rumor lagi di kalangan railfans. Sudah dipastikan nanti KA Argo Semeru akan ganti rangkaian kereta di tahun ini. Cuma kapan KA Argo Semeru pakai rangkaian kereta SSNG, yang jelas saya tidak tahu. Kita tunggu saja nanti.
Salah satu hal yang bikin saya takjub dengan KA Argo Semeru ini adalah kereta makannya. Ada apa dengan kereta makan KA Argo Semeru? Untuk lebih jelasnya, akan saya jelaskan di bawah review khusus kereta makan di KA Argo Semeru ini.
Mewahnya Kereta Makan KA Argo Semeru
Dalam perjalanan kali ini, akhirnya saya berkesempatan juga untuk review kereta makan yang ada di KA Argo Semeru ini. Waktu itu, saya review kereta makan KA Argo Semeru ini saat perjalanan pulang menuju Gambir. Saat perjalanan mudik menuju Madiun, saya belum sempat mereview karena waktu itu memang masih puasa.
Di perjalanan pulang, saya mencoba untuk mampir ke kereta makan di KA Argo Semeru ini. Kebetulan waktu itu tempat duduk saya sangat dekat dengan kereta makan. Saat saya masuk ke kereta makan, langsung dibuat takjub dengan interiornya. Mewah banget!!
Kereta makan KA Argo Semeru yang saya naiki ini termasuk yang paling mewah yang pernah saya lihat sendiri. Tapi pada awalnya, kereta makan ini tidak semewah sekarang. Sebelumnya kereta makan ini sempat terlibat dalam kecelakaan atau PLH Kalimenur saat KA Argo Semeru mengalami anjlok dan diserempet KA Argo Wilis dari arah sebaliknya pada tahun 2023 lalu. Pasca PLH Kalimenur, kereta makan tersebut diperbaiki kembali di Balai Yasa Manggarai hingga pada akhirnya terlihat mewah seperti sekarang. Setelah saya coba cari informasi lebih lanjut di Google, YouTube hingga tanya di grup railfans, kereta makan ini memiliki nomor M1 0 18 12, Depo Induk Jakarta Kota (JAKK).
Interior Kereta Makan K1 0 18 12
Interior kereta makan KA Argo Semeru yang baru ini penuh dengan motif dan ukiran di dinding. Lalu untuk kursinya, terdapat sofa berwarna kecoklatan yang empuk dan nyaman banget. Serta meja makan yang terlihat mewah dan juga berkelas. Di kereta makan ini juga tersedia kursi single seperti kursi bar yang lokasinya dekat dengan pantry atau meja kasir kalau saya sebut. Cocok untuk kalian yang introvert dan ingin makan sendirian di kereta makan. Lalu untuk pendingin udara atau AC-nya, dingin banget.
Dari segi pencahayaan, kereta makan ini sebagian besar menggunakan lampu warna kuning. Pencahayaannya pas banget dengan warna dominan interiornya. Jadi menambah kesan mewah dari kereta makan ini.
Interior kereta makan ini memang sama persis dengan kereta makan lainnya yang bernomor M1 0 08 01. Tapi terdapat perbedaan dari segi layout keretanya.
Fasilitas Kereta Makan
Fasilitas di kereta makan ini juga lengkap banget. Untuk pintu masuknya sudah menggunakan pintu otomatis yang bisa dibuka dengan memencet tombol. Selain itu, tirai pada kereta makan ini juga dapat dibuka dan ditutup secara otomatis dengan menggunakan tombol khusus tirai.
Pada kereta makan ini, juga terdapat fasilitas lainnya yaitu mushola dan tempat wudhu. Mushola ini muat hingga dua orang. Adapun lokasi tempat wudhunya berada persis di samping mushola. Jadi kalian tidak perlu khawatir lagi untuk mencari tempat wudhu apabila ingin salat di mushola kereta.
Catatan Perjalanan saat Naik KA Argo Semeru
Dalam perjalanan kali ini, selain saya mereview, saya juga membuat catatan perjalanan selama menggunakan KA Argo Semeru, baik saat berangkat maupun balik ke Jakarta.
Ketepatan Waktu
Kali ini saya mencatat ketepatan waktu tiba di beberapa stasiun. Yang pertama yaitu perjalanan dengan KA Argo Semeru dari Gambir ke Madiun. KA Argo Semeru pemberangkatan dari Gambir menuju ke Surabaya Gubeng memiliki nomor kereta 18. Berikut adalah review atas catatan saya terkait waktu tiba KA Argo Semeru dari Gambir ke Madiun.
Stasiun | Berangkat | Tiba | Waktu Tiba Menurut Jadwal | Keterangan |
Gambir | 06.20 | N/A | N/A | Tepat waktu |
Bekasi | – | 06.45 | 06:46 | Awal 1 menit |
Cirebon | – | 08.51 | 08.56 | Awal 5 menit |
Purwokerto | – | 10.45 | 10.43 | Lambat 2 menit |
Kroya | – | 11.11 | 11.11 | Tepat waktu |
Kebumen | – | 11.50 | 11.45 | Lambat 5 menit |
Kutoarjo | – | 12.12 | 12.06 | Lambat 6 menit |
Yogyakarta | – | 12.57 | 12.54 | Lambat 3 menit |
Solo Balapan | – | 13.39 | 13.39 | Tepat waktu |
Madiun | – | 14.40 | 14.44 | Awal 4 menit |
Pada perjalanan berangkat dari Gambir ke Madiun, keterlambatan jam tiba di beberapa stasiun tidak terlalu signifikan. Sepanjang perjalanan juga tidak terjadi insiden atau hal lainnya yang menyebabkan kereta terlambat parah saat tiba di stasiun.
Yang kedua yaitu perjalanan dengan KA Argo Semeru dari Madiun ke Gambir. KA Argo Semeru pemberangkatan dari Surabaya Gubeng menuju Gambir memiliki nomor kereta 17. Waktu itu saya tidak mencatat waktu kedatangan waktu di beberapa stasiun pemberhentian. Berikut adalah review atas catatan saya terkait waktu tiba KA Argo Semeru dari Madiun ke Gambir.
Stasiun | Berangkat | Tiba | Waktu Tiba Menurut Jadwal | Keterangan |
Madiun | 11.24 | 11.14 | 11.03 | Lambat 11 menit |
Kutoarjo | – | 13.55 | 13.41 | Lambat 14 menit |
Cirebon | – | 16.55 | 16.54 | Lambat 1 menit |
Bekasi | – | 19.13 | 19.07 | Lambat 6 menit |
Jatinegara | – | 19.31 | 19.24 | Lambat 7 menit |
Gambir | N/A | 19.44 | 19.40 | Lambat 4 menit |
Nah, untuk perjalanan pulang dengan KA Argo Semeru dari Madiun ke Gambir, sempat terdapat keterlambatan perjalanan hingga 14 menit. Ternyata kereta yang saya naiki saat pulang tersebut sebelumnya sempat mengalami insiden yaitu menemper kendaraan di kawasan Wonoasri, Kabupaten Madiun. Untungnya tidak terdapat kerusakan yang berarti pada lokomotif yang mengakibatkan terganggunya perjalanan pulang saat itu.
Pendingin Udara (AC) Kereta
Selama perjalanan, baik berangkat maupun pulang, AC-nya terasa cukup dingin untuk perjalanan kereta di siang hari. Apalagi saat kereta berada di wilayah sekitar Bumiayu dan Purwokerto, dinginnya makin terasa. Pas di sekitaran Bumiayu atau Purwokerto waktu itu, cuaca juga sempat hujan.
Tapi untuk AC yang ada di kereta stainless steel ini memang lebih berisik suaranya ketimbang AC di kereta jenis lain. Suara “ngungg-ngungg” dari mesin AC kereta terdengar sekali.
Guncangan dan Kekedapan
Di review KA Argo Semeru ini, saya rasa juga perlu bahas sedikit untuk hal teknis lainnya, terutama terkait guncangan dan kekedapan suara dalam kereta stainless steel ini. Untuk guncangan, menurutku di beberapa petak jalur seperti di sekitar area Yogyakarta-Solo, guncangannya relatif minim. Berbeda sekali saat kereta berada di petak antara Cikampek hingga Cirebon. Di petak tersebut, cukup berasa guncangannya namun tidak sampai gemblodak seperti kereta eksekutif new image batch tahun 2016 dan 2017.
Untuk kekedapannya, entah kenapa saat perjalanan pulang kereta yang saya naiki kekedapannya kurang berasa. Walaupun pintu penghubung area bordes dengan kabin kereta sudah ditutup, suara berisiknya suka bocor-bocor halus gitu. Pintu dalam keadaan tertutup saja sudah cukup berisik, apalagi kalau pintunya tidak ditutup sama sekali.
Untuk sambungan kereta yang digunakan di kereta stainless steel ini belum menggunakan sambungan akordeon.
Kuliner Kereta
Satu hal yang tidak saya lewatkan dalam perjalanan kali ini yaitu kulineran di kereta. Karena pada perjalanan awal menuju Madiun lalu masih berpuasa, jadi saya tidak mampir ke kereta makan ataupun membeli makanan dan minuman sepanjang perjalanan. Saya baru melakukannya saat perjalanan pulang menuju Gambir.
Sebenarnya sebelum saya berangkat ke Madiun, saya sudah memesan salah satu kuliner khas Solo yaitu Selat Solo Viens di aplikasi KAI Access jauh hari. Sayangnya saat perjalanan pulang, saya mendapat informasi melalui pesan WhatsApp bahwa menu yang saya pesan tidak tersedia karena tokonya tutup saat Lebaran. Alhasil pesanan selat solo yang sudah saya beli tersebut direfund sekitar 20-30 hari kerja. Saat saya buat konten ini, proses refund sudah berhasil.
Karena selat solonya tidak tersedia, saya memutuskan untuk membeli makanan yang tersedia di kereta makan saat itu. Dan akhirnya saya memilih untuk memesan Ciomy, salah satu makanan berbentuk cuanki yang paling laris dan banyak orang cari saat makan di kereta. Kali itu juga menjadi kesempatan pertama saya menjajal menu Ciomy ini. Dulu biasanya saya selalu memesan menu Nasi Goreng Parahyangan ketika melakukan perjalanan jauh dengan kereta api.
Waktu itu saya membeli Ciomy rasa ayam pedas. Harganya Rp30.000 per buah. Rasanya ternyata enak juga Ciomy yang satu ini. Ada pedas-pedasnya dan porsinya juga cukup banyak. Makin pas kalau makan Ciomy saat malam-malam atau saat kedinginan di kereta.
Makan Ciomy di dalam kereta itu feel-nya emang dapet banget kata saya. Cuma sayangnya setelah saya makan Ciomy pada jam 2 siang, pas mau sampai Jakarta sekitar jam 7 malam perut saya mulai keroncongan. Sepertinya Ciomy ini memang lebih pas untuk dijadikan sebagai cemilan atau makanan tambahan ketimbang sebagai menu makan siang.
Oh iya, untuk pembayaran menu makanan yang ada di kereta makan atau restorasi ini, selain dengan uang tunai, juga bisa melalui QRIS atau aplikasi E-wallet lainnya.
Worth It?
Dari sepanjang perjalanan saya menggunakan KA Argo Semeru, baik saat menuju ke Madiun maupun balik ke Jakarta, bagi saya perjalanan kali ini memang worth it banget. Walaupun memang harga tiketnya terbilang mahal di musim Lebaran lalu, setidaknya ada banyak pengalaman baru dan cerita saat menggunakan kereta yang satu ini.
Dengan harga tersebut, sudah bisa mendapatkan beberapa fasilitas yang tersedia di KA Argo Semeru, salah satunya yaitu kereta makan atau restorasi yang mewah. Terlebih lagi jam dan waktunya yang pas dan ideal banget terutama yang punya rencana untuk menginap di kawasan Madiun. Kecepatan keretanya juga termasuk salah satu yang paling cepat yaitu maksimal 120 km/jam.
Oh iya, hal lain yang membuat KA Argo Semeru ini makin worth it dan direkomendasikan yaitu kalian juga bisa naik kereta sambil menikmati pemandangan di rute yang dilintasi. Di sepanjang perjalanan dengan KA Argo Semeru, kalian akan melewati beberapa tempat yang ikonik seperti terowongan Ijo, Notog, Kebasen hingga jembatan Sungai Serayu yang panjang. Kalian tidak bisa mendapatkan momen tersebut kalau naiknya kereta malam seperti KA Bima atau KA Gajayana.
Selain itu, KA Argo Semeru menurutku juga makin terasa worth it karena harganya yang sedikit lebih miring dan lebih murah dibandingkan dengan kereta lain seperti KA Bima dan KA Gajayana. Jika nanti KA Argo Semeru sudah mendapatkan rangkaian kereta baru yaitu stainless steel new generation (SSNG), jelas sekali kereta ini bakal makin terasa worth it.
Nah, sekian review lengkap dari saya saat naik KA Argo Semeru pertama kali dari Gambir ke Madiun (PP). Semoga review yang saya buat ini bisa menjadi referensi bagi kalian yang ingin liburan naik kereta api, termasuk buat kalian yang punya rencana bepergian ke Madiun.
Untuk pemesanan tiket bisa kalian lakukan di website resmi KAI di https://www.kai.id/ atau melalui aplikasi KAI Access. Bisa juga dengan aplikasi penyedia tiket lainnya.
Terima kasih sudah membaca review ini. Thanks for reading!