Stasiun Matraman merupakan stasiun baru di kawasan Jakarta Timur yang diresmikan di tahun 2022 ini. Stasiun Matraman ini diresmikan pada bulan Juni 2022 yang lalu. Namun berhubung di bulan Juni yang lalu saya sedang ada diklat di Bogor, jadi saya baru sempat mampir ke stasiun ini di akhir Juli kemarin.
Sesuai dengan namanya, stasiun ini berlokasi di Jalan Matraman Raya, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Lokasi dari stasiun ini bersebelahan dengan viaduct Matraman yang menghubungkan antara stasiun Manggarai dengan Jatinegara. Saat ini stasiun Matraman melayani perjalanan KRL Commuter Line untuk jalur loop line dari Bekasi/Cikarang ke Tanah Abang, Duri, Angke dan Kampung Bandan.
Stasiun ini lokasinya juga tidak jauh dari halte Transjakarta Kebon Pala. Untuk halte Kebon Pala sendiri saat ini masih dalam tahap pembangunan. Nantinya antara stasiun Matraman dengan halte Kebon Pala akan terintegrasi yang akan memudahkan penumpang untuk berpindah dari moda transportasi KRL ke Transjakarta. Hanya saja terkait bagaimana bentuk integrasinya saya belum bisa memastikan karena haltenya sendiri masih belum selesai.
Jika dibandingkan dengan stasiun yang ada di Jabodetabek pada umumnya, stasiun Matraman ini memiliki peron berbentuk pulau (island platform). Stasiun dengan bentuk peron pulau ini umumnya banyak terdapat di stasiun jalur Bekasi/Cikarang yang sebagian besar stasiunnya sudah direnovasi.
Stasiun ini memiliki dua jalur yaitu jalur menuju stasiun Manggarai dan jalur menuju stasiun Jatinegara. Jalur 1 digunakan untuk kereta yang menuju ke arah Manggarai. Sementara jalur 2 digunakan untuk kereta yang menuju ke arah Jatinegara, Bekasi, Cikarang dan lain-lain. Di stasiun ini, terdapat dua akses masuk dan keluar stasiun melalui tangga dan satu buah lift/elevator.
Berhubung stasiun ini masih baru, jadi sepertinya memang belum banyak penumpang yang naik dan turun di stasiun ini. Dan suasana di stasiun ini bisa dikatakan masih relatif sepi dibandingkan dengan stasiun lainnya.
First impression yang saya sukai dari area peron ini adalah bisa merasakan angin sepoi-sepoi di sepanjang peron stasiun. Walaupun sama-sama stasiun layang seperti halnya stasiun Juanda, Cikini dan sebagainya, entah mengapa angin yang berhembus di sekitaran stasiun ini jauh lebih berasa dan lebih kencang. Salah satunya adalah karena di sekitaran stasiun ini belum banyak gedung tinggi seperti halnya di stasiun Cikini ataupun Gondangdia. Jadinya tidak perlu khawatir kepanasan saat berada di stasiun ini pada siang hari.
Untuk fasilitas, di stasiun ini sudah tersedia toilet, musala, lift dan sebagainya. Selain itu, stasiun ini juga terdapat tempat parkir yang bisa digunakan untuk parkir motor dan mobil. Saat saya berkunjung ke stasiun ini, sayangnya belum terdapat minimarket yang sudah buka di stasiun ini.
Perlu diketahui bahwa stasiun ini berdiri di atas jalur kereta yang baru dibangun antara stasiun Manggarai dengan Jatinegara. Sementara jalur kereta lama yang berada di sebelah sampingnya sedang dilakukan pembangunan kembali untuk dipersiapkan sebagai jalur layang menuju stasiun Manggarai. Perbedaan antara jalur kereta yang baru dengan yang lama dapat terlihat dari viaduct Matraman ini. Viaduct Matraman yang lama sudah dibangun dan sudah ada sejak era kolonial Belanda serta dijadikan sebagai cagar budaya. Viaduct Matraman lama memiliki ketinggian yang lebih rendah dibandingkan dengan yang baru dibangun. Maka dari itu, pernah terjadi insiden kendaraan yang “kejedot” viaduct ini karena ketinggian kendaraannya melebihi ketinggian dari viaduct Matraman ini.
Nah, itulah hasil review saya saat pertama kali berkunjung ke stasiun Matraman. Buat Anda yang bekerja atau tinggal di area sekitaran Matraman, Kebon Pala dan sekitarnya, Anda bisa naik dan turun dari stasiun ini ke tempat yang akan dituju.