Kereta api Argo Parahyangan Priority merupakan salah satu kereta api mewah yang bisa kalian naiki untuk menuju ke Bandung. Dan pada postingan kali ini, saya ingin mereview sekaligus membuat trip report perjalanan saya dengan kereta api Argo Parahyangan Priority ini dari Bandung ke Gambir. Perjalanan tersebut saya lakukan pada akhir bulan Desember 2023 yang lalu.
Trip report ini juga menjadi pengalaman perdana saya menjajal salah satu layanan kereta mewah dari KAI. Karena sebelumnya saya sama sekali belum pernah menjajal kereta kelas mewah seperti kelas priority, luxury, sleeper, apalagi compartment. Biasanya kalau naik kereta api, saya naik di kelas eksekutif ataupun ekonomi.
Untuk review lebih lengkapnya, bisa dibaca lebih lanjut pada tulisan di bawah ini.
Sekilas Tentang Kereta Argo Parahyangan Priority
Kereta api Argo Parahyangan Priority merupakan salah satu layanan kereta mewah yang melayani di lintas Jakarta-Bandung. Layanan kelas Priority ini hanya tersedia pada jam dan hari tertentu saja. Selain layanan kelas Priority, ada juga layanan kelas panoramic serta luxury yang juga hanya tersedia pada jam tertentu.
Soal kereta kelas Priority, saat ini memang lebih banyak tersedia di rute jauh seperti Yogyakarta, Solo, Surabaya hingga Malang. Karena memang kereta kelas Priority ini memiliki kelebihan dari segi pelayanan hingga kenyamanannya. Perjalanan dengan kereta api ke kota tersebut tentu saja membutuhkan waktu yang tidak singkat. Sehingga diperlukan yang namanya fitur tambahan yang bisa memberikan kenyamanan lebih bagi penumpang kereta api yang tidak dimiliki di kelas kereta dibawahnya seperti kelas eksekutif biasa.
Kereta kelas Priority termasuk salah satu bagian dari kereta wisata (Kawis). Selain Priority, ada kereta wisata lainnya yang serupa seperti kelas Imperial, Luxury hingga Retro. Kereta kelas Priority ini biasanya ikut dan digandeng dengan kereta api reguler lainnya. Yang terbaru belakangan ini juga ada kereta wisata kelas panoramic serta kelas compartment.
Dari segi rute, jarak dan waktu tempuh, tidak terdapat perbedaan antara kereta di kelas Priority ini dengan kelas lainnya dalam satu rangkaian.
Untuk letak keretanya, biasanya kereta Priority ini berada di paling ujung rangkaian. Baik di ujung depan dekat lokomotif, maupun di ujung paling belakang pada satu rangkaian kereta Argo Parahyangan. Jika kereta Priority-nya berada di paling belakang, itu artinya kalian bisa sekalian ber-backride ria sepanjang perjalanan.
Harga Tiket
Untuk harga tiketnya sendiri, waktu itu saya beli seharga Rp350.000 per orang. Harga tiket untuk kelas Priority ini lebih mahal Rp100.000 dibandingkan dengan kelas eksekutif yang dibanderol sebesar Rp250.000 per orang. Adapun harga tersebut berlaku saat weekend dan hari libur nasional.
Jika dibandingkan dengan kereta kelas Priority lainnya, harga tiket untuk kereta Priority di Argo Parahyangan ini merupakan yang termurah jika dibandingkan dengan kereta kelas Priority di kereta lainnya.
Fasilitas Kereta Argo Parahyangan Priority
Sudah jelas bahwa dari segi harga, kereta kelas Priority yang satu ini lebih mahal dibandingkan dengan kelas eksekutifnya. Maka dari itu, fasilitas yang tersedia di kereta kelas Priority ini juga lebih banyak dan lengkap daripada kelas lainnya dalam satu rangkaian.
Beberapa fasilitas yang tersedia pada kereta Argo Parahyangan Priority ini diantaranya yaitu toilet, minibar, tempat charger HP, AVOD, TV, Wi-Fi gratis, meja makan, legrest, lampu baca, gorden, bagasi, lantai kereta berkarpet, tempat sampah, dan lain-lain.
Fasilitas lain yang tersedia yaitu adanya welcome snacks. Jadi setiap penumpang di kereta kelas Priority ini, diberikan sebuah kotak makanan yang berisi dua buah roti, satu minuman jus buah serta satu botol air mineral. Welcome snacks ini diberikan beberapa menit setelah kereta diberangkatkan dari stasiun pemberangkatan awal.
Sementara di bagian minibar kereta Priority, juga tersedia fasilitas lain berupa aneka cemilan atau snack yang disediakan secara free-flow bagi seluruh penumpang di kelas Priority. Waktu itu ada dua jenis cemilan yang disediakan yaitu keripik singkong dan cemilan kacang. Di minibar, juga tersedia meja makan, kursi serta tempat sampah.
Fasilitas lainnya yang tersedia di kereta kelas Priority ini yaitu minuman gratis. Setiap penumpang di kelas Priority diberikan pilihan minuman gratis berupa teh ataupun kopi. Waktu itu, prami (sebutan pramugari di kereta api) menawarkan minuman gratis kepada setiap penumpang di kereta Priority. Dan saat itu saya memilih kopi susu. Untuk minuman gratis ini, bisa dipilih saat prami menawarkan minuman ke penumpang atau dengan mendatangi prami di minibar jika sebelumnya belum sempat memilih saat prami datang menawarkan.
Untuk bagasi di kereta Priority ini memiliki bentuk seperti bagasi pesawat. Model bagasinya bisa dibilang serupa dengan bagasi yang ada di KA Gajayana kaca pesawat di era tahun 2009 lalu. Sementara itu untuk meja makan, sama seperti meja makan di kereta lain pada umumnya. Meja makannya tersimpan di pegangan kursi kereta yang bisa dilipat. Untuk legrest-nya, menurutku nyaman digunakan, lebar dan tidak langsung lepas saat tidak diinjak.
Interior
Kereta wisata atau Kawis secara umum memiliki interior yang tentunya sangat berbeda dengan kereta kelas eksekutif. Termasuk untuk kereta kelas Priority ini.
Dari segi layout keretanya sendiri, kereta Priority memiliki layout ruangan yang berbeda dengan kereta kelas eksekutif. Di kereta Priority, terdapat area minibar, ruang operator atau panel untuk petugas dan prami, serta toilet yang lebih luas. Untuk jumlah kursi yang tersedia di kereta kelas Priority ini jumlahnya juga lebih sedikit dibandingkan dengan kelas eksekutif. Kursi yang tersedia di kereta Priority ini adalah sebanyak 30 kursi.
Untuk interiornya sendiri, saya suka dengan mix and match antara warna dinding kereta, atap, kursi hingga karpetnya. Padu padan warna pada interior kereta Priority ini memang sudah pas dan cocok banget. Tidak terlihat jomplang dan mencolok seperti pada kereta kelas eksekutif, terutama untuk warna kursinya. Jadi interior kereta Priority ini memang enak untuk dilihat.
Bagian dinding dan atap (ceiling) pada kereta Priority ini memiliki warna coklat tua, dengan bahan yang mungkin bisa dibilang berupa kayu. Adapun untuk kursinya memiliki warna krem yang pas dengan warna dominan pada interior keretanya. Sementara lantai dan karpet kereta Priority punya warna coklat. Intinya interior di kereta Priority ini warnanya serba coklat.
Jaman dahulu, mungkin kalian sempat mendengar terkait kereta yang beralaskan karpet. Nah, di kereta Priority ini, lantainya benar-benar beralaskan karpet. Karpetnya dipasang di sepanjang area tempat duduk, koridor hingga minibar, tidak termasuk area toilet dan bordes kereta. Warna karpetnya coklat, matching dengan warna dinding dan kursi keretanya.
Eksterior
Untuk eksterior kereta Priority ini, memiliki warna dominan coklat tua. Selain itu, juga dilengkapi dengan corak dan aksen berwarna keemasan pada bagian badan kereta serta tulisan “Priority” pada bagian tengah kereta. Corak tersebut memberikan kesan yang terlihat mewah pada kereta Priority ini.
Minibar
Sebagaimana sudah saya sebutkan sebelumnya, terdapat minibar yang ada di kereta Argo Parahyangan Priority ini. Minibar ini letaknya berdekatan dengan toilet serta area tempat duduk penumpang. Di minibar ini, tersedia meja panjang yang bisa digunakan untuk makan dan minum. Selain itu juga terdapat dua buah kursi di minibar ini.
Di minibar juga tersedia freeflow snacks yang bisa kalian ambil secara gratis. Kalian juga bisa mendatangi minibar untuk meminta minuman gratis, baik teh ataupun kopi ke prami yang standby.
Toilet
Salah satu fasilitas yang perbedaannya mencolok antara kereta kelas eksekutif biasa dengan kelas Priority ini adalah toiletnya. Toilet di kereta Argo Parahyangan Priority ini lebih luas dan lega. Kalau menurut saya, ini toilet di kereta Priority ini sudah seperti toilet hotel saja. Cukup amaze waktu saya mampir ke toilet di kereta Priority ini.
Toilet kereta Priority ini memiliki berbagai fasilitas penunjang yang lengkap. Ada kloset duduk, bidet, wastafel, keran air, cermin, hand dryer, tisu, sabun tangan, lampu, gantungan baju, tempat sampah, handrail untuk penumpang disabilitas, hingga pengharum ruangan.
Ada yang unik dari toilet kereta Priority ini. Pintu toiletnya terlihat seperti terbuat dari kayu dengan warna coklat. Dan untuk mengunci pintu toiletnya, dikunci dengan menggunakan kunci pintu yang sudah tersedia seperti saat kalian mengunci pintu rumah sendiri. Bukan dengan grendel seperti kebanyakan toilet di kereta. Dan keunikan lainnya yaitu lantainya. Lantainya pakai keramik. Keliatan mewah bukan?
Kursi
Lalu untuk kursi di kereta kelas Priority ini bahannya masih sama dengan kereta kelas eksekutif biasa. Kursinya berbahan dari kulit, bukan beludru. Kursinya punya warna krem, dilengkapi dengan meja makan yang berada di dalam handrest kursi ini. Di bagian belakang kursi, dipasangi AVOD sebagai fasilitas tambahan di kereta Priority ini. Kursinya juga bisa direbahkan sesuai keinginan.
Konfigurasi kursi di kereta Priority ini adalah 2-2, dua kursi di sisi kiri dan dua kursi di sisi kanan.
AVOD (Audio Video On-Demand)
Salah satu fasilitas lainnya yang membedakan antara kereta Priority dengan kereta lainnya yaitu AVOD atau audio video on-demand. AVOD ini terletak di bagian depan dan tersedia di setiap kursi. Layar pada AVOD ini dapat dioperasikan secara touchscreen. Dengan adanya AVOD ini, kalian bisa menikmati film maupun lagu yang tersedia dalam AVOD secara gratis.
Pada AVOD, terdapat beberapa tombol yang dapat ditekan seperti tombol power on/off, tombol pengatur volume, kecerahan layar tombol home serta tombol back untuk pindah ke layar sebelumnya. Untuk tombol dan layar touchscreen AVOD ini masih memiliki response dan berfungsi dengan baik.
Selain itu, pada AVOD ini juga terdapat dua buah slot jack untuk earphone atau headphone. Sayangnya, hanya earphone berkabel saja yang bisa digunakan untuk AVOD ini. Earphone atau headphone nirkabel yang menggunakan bluetooth tidak bisa disambungkan dengan AVOD ini.
Namun untuk AVOD ini, ada satu hal yang sangat disayangkan yaitu soal konten di AVOD-nya. Di AVOD yang ada dihadapan kursi saya, setelah saya mencoba mengoperasikannya, ternyata tidak ada isinya sama sekali alias kosong. Saat membuka menu lagu, tidak ada satupun lagu yang terisi di AVOD-nya. Begitu pula dengan film. Saat saya memilih dan membuka menu film, ternyata tidak ada filmnya sama sekali. Lucunya, saat saya mencoba AVOD yang ada disebelah kursi saya, konten lagu dan filmnya tersedia. Apa artinya? Terdapat ketidakkonsistenan terkait konten yang tersedia pada AVOD yang terpasang di setiap kursi. Seharusnya sejak awal perjalanan, isi konten di AVOD ini harus dicek kembali apakah ada yang kosong atau tidak. Sehingga setiap penumpang di kereta kelas Priority ini bisa menikmati layanan hiburan yang tersedia di AVOD.
Trip Report Kereta Argo Parahyangan Priority
Setelah sebelumnya saya bahas panjang lebar soal fasilitas yang tersedia, kali ini saya lanjutkan dengan trip report selama menggunakan kereta kelas Priority ini.
Dalam trip report ini, saya melakukan perjalanan dari Bandung ke stasiun Gambir di Jakarta dengan kereta Argo Parahyangan Priority. Untuk nomor keretanya waktu itu adalah 39P. Huruf P dalam nomor kereta tersebut menunjukkan jenis kelasnya yaitu Priority. Kereta ini dijadwalkan berangkat dari stasiun Bandung pada pukul 11.30 WIB dan tiba di Gambir pada pukul 14.10 WIB.
Untuk letak kereta Priority-nya, waktu itu diletakkan di bagian paling belakang dari rangkaian kereta. Sehingga memungkinkan bagi saya untuk ber-backride ria. Adapun kereta Priority yang saya gunakan ini memiliki penomoran yaitu K1 0 80 06 JAKK. Yang artinya kereta Priority ini merupakan kereta eksekutif tak berpenggerak yang mulai dinas pada tahun 1980, dengan nomor urut 06 dan dimiliki oleh Dipo Jakarta Kota (JAKK). Sepertinya kereta ini merupakan kereta hasil rombakan dari kereta kelas bisnis yang kemudian diubah menjadi kereta kelas Priority.
Nah, saat menuju ke kereta Priority, di depan pintu kereta sudah ada prami yang standby untuk mengecek tiket penumpang. Saat masuk ke dalam keretanya, ambience-nya sangat berbeda dengan kereta eksekutif. Ruangan di dalam keretanya juga harum karena terdapat pengharum ruangan di area kereta ini.
Kereta diberangkatkan tepat waktu pada pukul 11.30 WIB dari stasiun Bandung. Beberapa menit setelah diberangkatkan, terdapat pengumuman dari announcer terkait informasi perjalanan dengan kereta Priority ini termasuk menjelaskan fasilitas yang tersedia. Announcer yang ada di kereta Priority ini berbeda dengan announcer pada kereta kelas lainnya. Announcer-nya disampaikan secara manual, tidak secara otomatis dan khusus disampaikan kepada penumpang di kereta Priority saja.
Kemudian kereta tiba di stasiun Cimahi pada pukul 11.42 WIB. Setelah diberangkatkan dari stasiun Cimahi, setiap penumpang di kereta Priority diberikan welcome snacks serta minuman gratis berupa teh atau kopi.
Untuk kereta ini, walaupun dilihat dari tahun pembuatannya sudah termasuk tua, tapi masih nyaman untuk dinaiki dan tidak berasa gemblodaknya. Adapun dari segi pencahayaannya, lampu di kereta ini masih dibilang relatif nyaman dan tidak menyilaukan mata. Terlebih di kereta Priority ini terdapat lampu samping yang remang-remang, memberikan kesan mewah pada kereta ini.
Kereta ini sempat berhenti di sekitar stasiun Cilame untuk bersilang dengan kereta Argo Parahyangan lainnya dari Jakarta. Yang mengejutkan adalah kereta yang saya naiki ini berpapasan dengan salah satu lokomotif yang terlibat dalam kecelakaan kereta atau PLH di Cicalengka awal Januari 2024 lalu yaitu lokomotif CC 206 13 97. Saat itu lokomotif tersebut menggunakan livery spesial Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. Lokomotif CC 206 13 97 tersebut saat itu sedang berdinas kereta Argo Parahyangan dengan membawa kereta Panoramic dari Jakarta. Hal ini cukup mengejutkan karena saya sendiri juga sempat melihat lokomotif vintage CC 201 77 17 saat menunggu kereta di stasiun Bandung di hari yang sama. What an coincidence.
Dalam perjalanan ini, kereta melintasi terowongan Sasaksaat dan saat melewati terowongan tersebut, lampu kereta dinyalakan. Seperti pada gambar di atas saat seluruh lampu di kereta Priority dinyalakan. Jadi jika ada yang bertanya seperti apa sih naik kereta Priority pada malam hari, kurang lebih bisa digambarkan seperti pada gambar yang ada di atas ini.
Selanjutnya kereta berhenti dan tiba di stasiun Bekasi pada pukul 13.50 WIB, tiba di stasiun Jatinegara pada pukul 14.00 WIB, hingga tiba di stasiun akhir Gambir pada pukul 14.09 WIB. Lebih cepat satu menit dari jadwal yaitu pukul 14.10 WIB tiba di stasiun Gambir.
Plus-Minus Naik Argo Parahyangan Priority
Dari pengalaman saya naik kereta Argo Parahyangan Priority ini, ada menemukan berbagai hal yang menjadi poin plus maupun minus menggunakan layanan kereta yang satu ini.
Poin plus nya yaitu adanya layanan yang tidak dimiliki pada kereta eksekutif seperti welcoming snacks, minuman gratis, Wi-Fi gratis, toilet yang lebih luas, ada minibar khusus, AVOD, lantai berkarpet, bagasi model pesawat, dan lain-lain.
Untuk welcoming snacks-nya, terutama roti, menurut saya rasa rotinya enak dan bikin kenyang. Walaupun saat itu saya hanya makan satu buah roti saja beserta dengan minuman kopi, jus dan air mineral, sudah langsung dibikin kenyang walaupun tidak makan siang dengan makanan nasi.
Namun disisi lain juga terdapat poin minus diantaranya letak kereta yang jauh dari kereta makan. Semisal kalian tidak sempat membeli makanan di kereta via aplikasi KAI Access, maka mau tidak mau harus berjalan cukup jauh ke kereta makan yang letaknya ada di tengah rangkaian kereta. Sementara kereta Priority ini letaknya ada di ujung rangkaian, bisa ujung depan maupun ujung belakang.
Dan apabila kereta Priority ini diletakkan di bagian depan rangkaian dekat lokomotif, mungkin kenyamanannya akan berkurang karena suara bising dari mesin dan klakson lokomotif.
Poin minus lainnya yaitu terkait AVOD, dalam hal ini kekonsistensian kontennya. Sebagaimana sudah saya ulas dibagian terkait AVOD, terdapat AVOD yang ternyata tidak ada kontennya sama sekali alias kosong, sementara AVOD lainnya terdapat konten berupa musik atau film yang bisa dinikmati sepanjang perjalanan.
Dan sayangnya AVOD yang ada di kereta Priority ini sepertinya belum punya fitur bluetooth sehingga tidak bisa menghubungkan antara AVOD dengan perangkat lainnya seperti headphone melalui bluetooth. Sementara saat ini lagi tren model headphone atau headset wireless tanpa kabel seperti TWS misalnya. Sehingga AVOD yang tersedia menjadi tidak terpakai dan tidak termanfaatkan.
Kesimpulan: Worth It?
Jadi dari apa yang saya jelaskan secara panjang lebar ini, apakah dengan seharga Rp350.000 ini worth it untuk naik Argo Parahyangan Priority? Kalau bagi saya, karena kesempatan naik kereta Priority ini merupakan yang pertama kalinya, bagi saya masih tergolong worth it. Antara harga dengan layanan yang tersedia saya rasa masih masuk akal dan cukup sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan. Walaupun memang masih ada beberapa hal yang kurang dalam layanan di kelas Priority ini.
Cuma kalau keseringan, ya bakalan bikin dompet cepet kering sih… Lagipula saat ini ada banyak alternatif yang lebih murah dibandingkan dengan kereta Priority ini seperti KA Serayu atau KA Cikuray misalnya.
Tapi saya rasa gak ada salahnya sekali-kali untuk menjajal layanan Priority ini once in a lifetime ya kan. Selama ada budgetnya tentunya. Pengalaman saya naik kereta kelas Priority di Argo Parahyangan ini merupakan salah satu perjalanan kereta yang paling berkesan bagi saya di tahun 2023 ini selain menjajal kereta cepat Whoosh di hari sebelumnya.
Untuk pemesanan tiket kereta kelas Priority ini bisa dipesan melalui situs resmi Kereta Api Indonesia di https://kai.id, bisa juga melalui aplikasi KAI Access atau melalui aplikasi lainnya yang sudah bekerjasama dengan KAI.
Nah, untuk review dan trip report-nya saya cukupkan sampai disini. Semoga bermanfaat dan bisa menambah referensi bagi kalian yang ingin menjajal layanan kereta mewah yang satu ini.
Thanks for reading!