Ketika membicarakan kesehatan reproduksi, umumnya perhatian lebih banyak tertuju pada wanita. Padahal, pria juga memiliki kebutuhan medis yang tidak kalah penting, terutama dalam hal kesuburan dan fungsi seksual. Sayangnya, masih banyak yang belum mengenal lebih dalam tentang dokter andrologi — padahal profesi ini punya peran vital dalam menjaga kualitas hidup pria, khususnya yang berkaitan dengan sistem reproduksi dan hormon.
Apa Itu Dokter Andrologi?
Dokter andrologi adalah spesialis medis yang fokus menangani berbagai gangguan pada sistem reproduksi pria serta masalah yang berkaitan dengan hormon, khususnya testosteron. Secara umum, bidang ini adalah cabang dari urologi yang dikhususkan untuk pria, mirip seperti peran dokter kandungan (ginekolog) pada wanita.
Dalam praktiknya, andrologi mencakup diagnosis, penanganan, serta pencegahan berbagai kondisi yang bisa memengaruhi kesuburan dan kesehatan seksual pria.
Peran dan Layanan yang Ditangani Dokter Andrologi
Berikut beberapa layanan yang umum diberikan oleh dokter andrologi:
1. Masalah Kesuburan Pria (Infertilitas)
Dokter androlog membantu pria yang mengalami kesulitan mendapatkan keturunan. Mereka melakukan evaluasi terhadap kualitas sperma, pemeriksaan hormonal, dan identifikasi kemungkinan kelainan anatomi atau genetik. Dalam beberapa kasus, pasien bisa dibantu dengan terapi hormon, operasi varikokel, atau pengambilan sperma secara khusus untuk keperluan bayi tabung.
2. Disfungsi Ereksi dan Gangguan Ejakulasi
Gangguan seperti disfungsi ereksi (impotensi) dan ejakulasi dini menjadi alasan umum kunjungan ke androlog. Selain pengobatan medis seperti PDE5 inhibitor, dokter juga bisa merujuk pasien ke terapi psikoseksual jika gangguan berkaitan dengan kondisi psikis.
3. Gangguan Hormonal (Hipogonadisme)
Kondisi ini terjadi ketika tubuh pria tidak memproduksi cukup hormon testosteron, yang bisa berdampak pada libido, energi, mood, hingga massa otot. Terapi penggantian hormon (HRT) menjadi solusi umum, tetapi dilakukan secara hati-hati agar tidak menimbulkan efek samping.
4. Penyakit Reproduksi Pria
Termasuk di antaranya adalah varikokel, hidrokel, kriptorkismus, hingga infeksi prostat atau testis. Pemeriksaan USG skrotal dan analisis sperma kerap digunakan sebagai penunjang diagnosis.
5. Bedah Minor dan Konsultasi Program Kehamilan
Dokter androlog juga dapat menangani tindakan bedah minor seperti vasektomi, serta membantu pasangan dalam program kehamilan melalui pendekatan interdisipliner bersama ginekolog dan embriolog.
Jenis Subspesialisasi dalam Andrologi
Walau andrologi sendiri sudah termasuk subspesialisasi dari urologi, beberapa dokter mendalami lebih jauh bidang tertentu, misalnya:
- Andrologi fertilitas: fokus pada evaluasi dan penanganan infertilitas pria.
- Andrologi hormonal: menangani gangguan testosteron dan hormon seks pria.
- Bedah mikroskopik reproduksi: untuk menangani kasus rumit seperti penyumbatan saluran sperma.
Dokter-dokter ini biasanya berada di rumah sakit pendidikan atau pusat fertilitas ternama.
Kapan Harus ke Dokter Androlog?
Tidak semua pria menyadari pentingnya berkonsultasi dengan androlog. Padahal, beberapa gejala ini bisa menjadi tanda perlunya pemeriksaan lebih lanjut:
- Tidak kunjung memiliki anak setelah 1 tahun berhubungan tanpa kontrasepsi
- Mengalami disfungsi ereksi atau ejakulasi dini secara terus-menerus
- Penurunan gairah seksual yang drastis
- Nyeri atau pembengkakan di testis
- Produksi sperma yang rendah atau tidak normal
- Masalah pada bentuk penis atau testis sejak lahir
Selain itu, pria yang sudah menikah atau berencana menikah, apalagi di atas usia 35 tahun, disarankan melakukan pengecekan kesuburan dan hormonal secara rutin.
Pentingnya Peran Dokter Androlog dalam Kesehatan Pria
Sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum mengenal atau bahkan malu untuk pergi ke dokter androlog. Edukasi tentang kesehatan reproduksi pria harus terus didorong agar para pria tidak menyepelekan masalah yang sebenarnya dapat ditangani secara medis.
Menjaga kesehatan seksual dan kesuburan bukan hanya soal memiliki anak, tetapi juga berpengaruh besar terhadap kualitas hidup, kepercayaan diri, dan hubungan pasangan.
Tantangan Sosial: Pria Masih Malu Berobat
Banyak pria enggan memeriksakan diri karena alasan tabu, gengsi, atau minimnya pengetahuan soal kesehatan reproduksi mereka sendiri. Padahal, semakin cepat ditangani, peluang kesembuhan dan kualitas hidup yang baik juga akan lebih besar. Edukasi sejak dini menjadi kunci penting, termasuk dalam lingkup keluarga dan media.
Bagaimana Cara Menemukan Dokter Androlog Terpercaya?
Untuk menemukan dokter androlog yang kompeten, Anda bisa memulainya dari rumah sakit besar yang memiliki layanan urologi atau klinik fertilitas. Pastikan dokter tersebut terdaftar di Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI) atau asosiasi resmi lainnya.
Selain melalui rumah sakit besar di atas, Anda bisa juga menemukan dokter androlog kompeten melalui platform aplikasi Halodoc. Di aplikasi Halodoc, Anda juga bisa membaca ulasan pasien lain secara daring, serta memanfaatkan fitur konsultasi online untuk tahap awal. Terdapat banyak dokter androlog yang bisa Anda pilih untuk berkonsultasi secara fleksibel, tanpa harus datang langsung ke rumah sakit secara lebih praktis.
Kesimpulan
Dokter andrologi memegang peran penting dalam menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan reproduksi pria. Dari urusan kesuburan hingga gangguan hormonal, profesi ini sering kali dilupakan padahal sangat dibutuhkan. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau ingin mempersiapkan diri untuk menjadi ayah, tidak ada salahnya memulai konsultasi dengan dokter androlog hari ini.
Referensi:
Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI)
Cleveland Clinic – Andrology Overview
Mayo Clinic – Male Infertility
Photo source: Image by pressfoto on Freepik