Menjajal Kereta Ekonomi Modifikasi di KA Bangunkarta

Review Naik KA Bangunkarta Ekonomi

Sudah lama sekali saya tidak naik kereta api jarak jauh kelas ekonomi. Terakhir kali saya naik kereta kelas ekonomi (diluar kereta cepat Whoosh) itu di tahun 2021 yang lalu dengan KA Serayu dari Pasar Senen ke Bandung.

Di penghujung tahun 2024 lalu, akhirnya saya berkesempatan kembali untuk naik kereta ekonomi di KA Bangunkarta dari stasiun Pasar Senen ke Sragen.

Tapi di kereta ekonomi yang saya naiki di KA Bangunkarta ini agak lain dengan kereta ekonomi kebanyakan. Apa saja sih yang membuat kereta kelas ekonomi di KA Bangunkarta ini beda dari yang lain? Selengkapnya bisa kalian baca review kereta dari saya ini sampai habis.

Sekilas Tentang KA Bangunkarta

KA Bangunkarta Ekonomi
KA Bangunkarta Ekonomi

Kereta Api (KA) Bangunkarta merupakan salah satu kereta kelas campuran yang terdiri dari kereta kelas eksekutif dan ekonomi. Saat ini, KA Bangunkarta memiliki relasi dari stasiun Pasar Senen-Jombang. Kalau dilihat dari relasinya memang terlihat agak nanggung karena hanya sampai Jombang, tidak diteruskan ke Surabaya yang merupakan wilayah kota terbesar di Jawa Timur.

Di GAPEKA 2024, kereta ini memiliki nomor KA 124 untuk relasi dari Pasar Senen-Jombang.

KA Bangunkarta ini dulunya dikenal dengan nama kereta Tebuireng karena dahulu kereta ini banyak digunakan oleh para santri dari pondok pesantren Tebuireng, salah satu tempat pondok pesantren yang ada di daerah Jombang.

KA Bangunkarta Jaman Dulu

Di ingatan saya, kereta yang pertama kali saya naiki sepanjang hidup adalah KA Bangunkarta ini. Dulu sekali sekitar tahun 90an, KA Bangunkarta ini merupakan kereta kelas bisnis yang menggunakan livery biru-hijau di era Perumka.

Beberapa kali KA Bangunkarta ini mengalami perubahan rute atau relasi dan kelas keretanya. Dulunya sempat menjadi kereta kelas bisnis, lalu berubah menjadi full eksekutif, hingga saat ini menjadi kelas campuran eksekutif dan ekonomi.

Begitu pula dengan rutenya, beberapa kali mengalami perubahan rute. Dulu sempat diberangkatkan dari stasiun awal Pasar Senen. Tapi semenjak kelasnya berubah menjadi full eksekutif, stasiun pemberangkatan awalnya berubah menjadi dari stasiun Gambir. Dan saat ini, saat menjadi kereta kelas campuran ekonomi-eksekutif, pemberangkatannya kembali berubah menjadi dari stasiun Pasar Senen.

Di tahun 2017 yang lalu, saya pernah naik kereta yang satu ini. Saat itu KA Bangunkarta masih diberangkatkan dari stasiun Gambir dan memiliki relasi dari Gambir ke Surabaya Gubeng, serta kelas keretanya eksekutif semua. KA Bangunkarta saat itu diberangkatkan dari stasiun Gambir pada pukul 15.00 sore. Namun sejak KA Bangunkarta turun kasta menjadi kereta kelas campuran pasca pandemi Covid-19 lalu, saya sudah jarang naik kereta yang satu ini.

Rute dan Stasiun Pemberhentian KA Bangunkarta (GAPEKA 2024)

KA Bangunkarta memiliki relasi dari Pasar Senen menuju ke Jombang. Rute dari kereta ini melewati jalur selatan, via Purwokerto, Kutoarjo, Yogyakarta, serta Solo Balapan.

Kereta yang satu ini memiliki cukup banyak pemberhentian di beberapa stasiun, baik di stasiun besar yang ada di kota-kota besar maupun stasiun kecil yang ada di wilayah kabupaten tertentu.

Pada Grafik Perjalanan Kereta Api atau GAPEKA 2024, KA Bangunkarta dari Pasar Senen ke Jombang berhenti di stasiun:

  • Cikarang
  • Pegaden Baru
  • Haurgeulis
  • Cirebon
  • Bumiayu
  • Purwokerto
  • Sumpiuh
  • Kroya
  • Karanganyar
  • Kutoarjo
  • Yogyakarta
  • Klaten
  • Solo Balapan
  • Sragen
  • Ngawi
  • Madiun
  • Caruban
  • Nganjuk
  • Kertosono, dan
  • Jombang

Dari pengalaman saya naik KA Bangunkarta menuju ke Sragen di tahun 2024 lalu, bisa saya katakan kereta ini ngecer cukup banyak di sekitar wilayah Banyumas seperti Bumiayu dan Kroya. Bahkan KA Bangunkarta juga berhenti di stasiun yang lebih kecil seperti Sumpiuh dan Karanganyar (arah menuju Jombang).

Rangkaian Kereta KA Bangunkarta

Dalam perjalanan saya ini, KA Bangunkarta terdiri dari rangkaian kereta kelas ekonomi serta rangkaian kereta kelas eksekutif. Kali itu jumlah rangkaian kereta kelas ekonominya sejumlah enam (6) kereta. Sementara untuk kereta kelas eksekutifnya, seingat saya totalnya ada dua atau empat kereta. Diantara kereta kelas eksekutif dan ekonomi tersebut juga terdapat kereta makan pembangkit (KMP).

Saat itu, kereta ini ditarik oleh lokomotif CC 201 89 06, Dipo Induk Madiun (MN). Untuk kereta kelas campuran seperti kereta ini, biasanya ditarik oleh lokomotif CC 201 atau CC 203. Tapi terkadang ada juga yang menggunakan lokomotif CC 206.

Di perjalanan tersebut, saya duduk di kereta kelas ekonomi di kereta nomor 3. Kereta nomor 3 tersebut memiliki penomoran kereta yaitu K3 0 09 29. Penomoran kereta tersebut menandakan bahwa kereta terkait merupakan kereta kelas ekonomi, tanpa penggerak yang mulai dinas di tahun 2009, dengan nomor urut 29. Kereta tersebut memiliki kapasitas maksimal sejumlah 80 penumpang.

Di kereta yang saya naiki tersebut memiliki trainmark E, yang berarti kereta ini dapat dipacu dengan kecepatan maksimal 100 km/jam. Selain itu pada tanda trainmark tersebut terdapat informasi berupa berat maksimal sebesar 39 ton serta jenis bogie yang digunakan yaitu tipe K5.

Untuk kereta kelas eksekutifnya, rangkaian menggunakan kereta mild steel jendela lebar. Sementara untuk kereta kelas ekonomi, rangkaian yang digunakan adalah kereta ekonomi mild steel modifikasi yang telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas tambahan.

Fasilitas

Di review kali ini, saya hanya membahas fasilitas yang tersedia di kereta kelas ekonominya saja.

Kursi Ekonomi Premium

Interior KA Bangunkarta Ekonomi Kursi Premium
Interior KA Bangunkarta Ekonomi Kursi Premium

Dibandingkan dengan kereta kelas ekonomi lainnya, kereta ekonomi di KA Bangunkarta ini memiliki fasilitas yang tidak dimiliki oleh kereta ekonomi lainnya. Salah satunya yaitu kursi yang telah dimodifikasi dari kursi model tegak lurus menjadi kursi ekonomi premium. Kursi tersebut memiliki formasi 2-2 di setiap barisnya.

Jika dilihat dari eksterior keretanya saja, mungkin setiap kali melihat rangkaian kereta ekonomi ini pasti yang terlintas di kepala adalah kursi tegak lurusnya. Tapi siapa sangka kalau kereta ini sudah menggunakan kursi ekonomi premium yang jauh lebih manusiawi dan lebih nyaman. Memang sudah seharusnya kereta kelas ekonomi non-PSO yang sudah tidak mendapatkan subsidi mendapatkan rangkaian kereta yang lebih bagus dan nyaman. Tidak ada lagi kereta ekonomi non-PSO yang masih menggunakan kursi tegak lurus lagi.

Total ada 80 kursi di kereta kelas ekonomi ini. Untuk kursi nomor 1 dan 2, tersedia kursi nomor 1A, 1B, 2A, dan 2B. Sementara untuk kursi nomor 3-20, tersedia kursi dengan penomoran dari A-D. Lalu untuk kursi nomor 21 dan 22, tersedia kursi dengan nomor 21C, 21D, 22C, dan 22D.

Dari 80 kursi tersebut, terdapat 8 buah kursi yang susunannya saling berhadapan yaitu kursi 10A dan 10B yang berhadapan dengan 11A dan 11B. Serta kursi 12C dan 12D yang berhadapan dengan 13C dan 13D. Letak dari kursi yang susunannya berhadapan tersebut berada di bagian tengah kereta.

Kursinya sendiri bisa direbahkan sedikit dan tidak tegak lurus seperti sebelumnya sehingga bisa memberikan kenyamanan saat dalam perjalanan. Dari segi posisinya, terdapat beberapa baris kereta yang searah dengan arah jalannya kereta dan ada juga berlawanan dengan arah jalannya kereta.

Toilet

Untuk toiletnya, kereta ekonomi ini sudah dilakukan peningkatan fasilitasnya dengan refurbish pada interior toilet. Tersedia fasilitas di toilet berupa kloset duduk, wastafel, keran air, bidet, pengharum ruangan, kotak sabun cair, kaca, hingga tissue roll. Namun belum terdapat fasilitas berupa footwasher di toilet ini.

Pendingin Udara

Di kereta kelas ekonomi ini, terdapat fasilitas pendingin udara yang sudah menggunakan AC sentral. Ini salah satu kelebihan yang ada dibandingkan dengan kereta kelas ekonomi lainnya yang masih menggunakan AC split yang dinginnya kurang merata.

Lainnya

Untuk fasilitas lainnya yaitu berupa horden kain, bukan hordeng roll seperti di rangkaian kereta yang lebih baru. Lalu ada juga stop kontak sebanyak dua buah di setiap barisnya untuk mengisi daya baterai laptop ataupun gadget. Tersedia juga gantungan atau cantolan untuk menaruh kantong plastik ataupun tas kecil. Tersedia pula kantong kecil yang difungsikan sebagai tempat sampah. Lalu juga ada bagasi yang cukup muat untuk menaruh koper ataupun dus.

Fasilitas yang Tidak Tersedia

Karena ini kereta kelas ekonomi, maka terdapat beberapa fasilitas yang tidak tersedia di kereta kelas eksekutif. Diantaranya yaitu meja lipat yang digunakan untuk makan, bekerja dengan laptop ataupun menaruh minuman. Selain itu juga tidak terdapat footrest pada setiap kursinya. Untuk tempat pengisi daya, di kereta ini tidak tersedia stop kontak tipe universal maupun stop kontak tipe USB.

Selain itu, tidak terdapat pula yang namanya TV, layar PIDS yang menunjukkan informasi perjalanan selama di kereta beserta indikator keterisian toilet, lampu baca, dan lain-lain. Untuk pintu masuk/keluar kereta maupun pintu menuju ke kabin juga masih manual.

Harga Tiket

Untuk harga tiketnya, kemarin saya mendapatkan harga sebesar Rp380.000 untuk relasi dari Pasar Senen ke Sragen di kereta kelas ekonomi. Harga tersebut merupakan harga di subclass CC (kalau tidak salah). Kalau bisa mendapatkan harga di subclass yang lebih rendah, mungkin harganya berada di kisaran Rp350.000an atau mungkin dibawahnya.

Review Perjalanan

Dalam perjalanan kali ini, saya melakukan perjalanan dengan KA Bangunkarta kelas ekonomi dari stasiun Pasar Senen ke Sragen di akhir Desember 2024 yang lalu. Karena saya hanya di Sragen selama dua hari semalam, jadi saya tidak membawa koper yang banyak selama perjalanan kali ini.

Perjalanan dimulai saat tiba di stasiun Pasar Senen. Kali itu saya sudah makan siang terlebih dahulu di tempat lain sehingga saya langsung check-in melalui alat face recognizition yang sudah terpasang di stasiun Pasar Senen. Di Pasar Senen saat ini masih melayani proses check-in secara manual dengan menunjukkan KTP dan boarding pass ke petugas. Setelah check-in, terlihat terdapat rangkaian kereta ekonomi stainless steel new generation (SSNG) yang digunakan untuk KA Jaka Tingkir di jalur seberangnya.

Pada pukul 11.46 WIB, rangkaian kereta yang saya naiki tiba di stasiun Pasar Senen dari Dipo Kereta Cipinang dan tiba di jalur 1 stasiun Pasar Senen.

Kali ini saya naik di kereta kelas ekonomi nomor 3 dan duduk di kursi nomor 1B. Tapi kali ini saya kurang beruntung karena kursi yang saya duduki posisinya berlawanan dengan arah jalannya kereta. Katanya kalau dapatnya kursi nomor kecil seperti kursi nomor 1 ini, kalau berangkat dari Pasar Senen pasti bakalan berlawanan arah dengan jalannya kereta. Apa benar?

Selanjutnya saya langsung duduk di kursi sesuai posisi yang tertera dalam tiket. Melihat dari kursinya, jadi keingat dulu waktu naik KA Argo Parahyangan kelas ekonomi premium dulu di tahun 2018.

Tepat pukul 12.25 WIB, rangkaian kereta Bangunkarta diberangkatkan tepat waktu dari stasiun Pasar Senen.

Pada review KA Bangunkarta ini saya tidak mencatat waktu tiba di stasiun pemberhentian karena memang saya mau fokus review terkait kenyamanan perjalanan dengan kereta ini.

Sepanjang perjalanan dari Pasar Senen ke Cikarang, saya lebih memilih untuk duduk di posisi dekat lorong atau aisle ketimbang dekat jendela biar nggak pusing sepanjang perjalanan karena dapat kursi yang arahnya berlawanan dengan jalannya kereta. Dan kebetulan saat itu sampai Cikarang kursi sebelah saya juga masih kosong. Barulah saat kereta Bangunkarta ini tiba di Cikarang, kursi sebelah saya sudah terisi dengan penumpang lain yang berangkat dari Cikarang. Ada cukup banyak juga penumpang kereta Bangunkarta ini yang naik dari stasiun Cikarang.

Selepas Cikarang, kereta ini berhenti di stasiun yang lebih kecil seperti Pegaden Baru dan Haurgeulis. Yang naik dan turun di kedua stasiun tersebut tidak terlalu banyak. Waktu pemberhentiannya juga relatif singkat, hanya sekitar 1-2 menit saja. Setelah itu kereta kembali diberangkatkan dari kedua stasiun terkait.

Selanjutnya kereta ini berhenti di stasiun Cirebon. Di stasiun ini kereta berhenti lebih lama. Yang naik dan turun di stasiun Cirebon ini juga lebih banyak.

Interior Toilet KA Bangunkarta Ekonomi
Interior Toilet KA Bangunkarta Ekonomi

Di perjalanan, saya menyempatkan untuk mampir ke toilet yang ada di kereta ekonomi ini. Ternyata toiletnya sudah didesain ulang (refurbished) menjadi lebih bagus dan nyaman. Semua alat berfungsi dengan baik. Mulai dari pembilas, kloset, keran air, hingga tempat sabun. Minusnya, di toilet ini tidak terdapat pengering tangan (hand dryer). Dari segi luas toilet, menurut saya toiletnya ini tidak terlalu sempit tapi juga tidak terlalu luas. Bisa dikatakan standar-standar saja.

Sepanjang perjalanan, untuk pendingin udara atau AC cukup berasa di area tempat duduk saya. Semburan AC-nya tidak langsung mengarah ke tempat duduk saya. Suhu ruangan dalam kereta relatif sejuk, tidak terlalu dingin dan tidak terlalu hangat.

Bicara soal kenyamanan kursi, menurutku untuk kereta kelas ekonomi seperti KA Bangunkarta ini sudah cukup baik. Setidaknya sudah tidak menggunakan kursi ekonomi tegak lurus lagi dengan formasi seat 3-2 yang disertai pula dengan adu dengkul antar penumpang. Kursi yang digunakan ini setipe dengan kereta ekonomi premium yang posisinya bisa direbahkan sedikit, kursinya lebih empuk dan nyaman dibandingkan dengan kursi tegak lurus.

Celah pada Kursi Ekonomi Premium KA Bangunkarta
Celah pada Kursi Ekonomi Premium KA Bangunkarta

Hanya saja celah jarak antara lutut dengan kursi didepannya ini memang mepet banget jaraknya. Soal celah jarak tersebut, sejak dahulu memang sudah banyak dikeluhkan penumpang karena membuat posisi kaki sulit untuk diluruskan atau direbahkan. Bagi yang memiliki postur tinggi diatas 175cm ataupun yang badannya besar, celah atau gap yang mepet tersebut menjadi masalah baru terkait kenyamanan saat naik kereta dengan kursi tipe ini.

Saat kereta melewati kawasan DAOP V Purwokerto, kereta ini memang banyak berhenti dan ngecer di beberapa stasiun kecil seperti Bumiayu, Sumpiuh, Karanganyar. Jujur saya dalam perjalanan ini suka gregetan sendiri sepanjang perjalanan karena ada banyak sekali pemberhentian antara stasiun Purwokerto hingga Kutoarjo. Karena waktu itu saya juga mau kejar waktu check-in di salah satu penginapan di Sragen. Kapan sampai Sragennya? Tapi untungnya di stasiun kecil tersebut, kereta ini tidak berhenti lama, hanya sekitar 1-2 menit saja.

Sesampainya di stasiun Kutoarjo, disini ada cukup banyak penumpang yang turun. Begitupula saat kereta Bangunkarta ini tiba di stasiun Yogyakarta.

Di perjalanan kali ini, saya menyempatkan untuk membeli makanan yang ada di restorasi. Waktu itu saya mencoba Bakso Enak seharga Rp28.000. Ini merupakan pertama kalinya saya mencoba menu tersebut. Untuk pemesanannya, saya pesan melalui aplikasi KAI Access jadi tidak perlu mampir ke kereta restorasi lagi. Pembayarannya bisa menggunakan cash, QR ataupun melalui e-wallet.

Bakso Enak di KA Bangunkarta
Bakso Enak di KA Bangunkarta

Bakso Enak ini dulunya bernama Popso atau Bakso Popso seingat saya. Isi dari Bakso Enak ini terdapat baso sapi dua buah, mie, serta sayuran kecil. Sekilas mirip Pop Mie tapi dengan tambahan bakso. Dari segi rasa menurutku enak rasa basonya, berasa dagingnya. Porsinya juga lumayan pas. Cocok untuk makan malam saat dalam perjalanan kereta.

Kembali ke soal perjalanan, setelah melewati stasiun Yogyakarta dan Solo Balapan, jumlah penumpang menjadi semakin sedikit karena banyak yang turun di Kutoarjo, Yogyakarta dan Solo Balapan. Di stasiun Yogyakarta, jumlah penumpang yang naik dengan yang turun bisa dibilang hampir berimbang. Tapi lebih banyak yang turun di stasiun tersebut.

Dan akhirnya KA Bangunkarta ini tiba di stasiun Sragen pada pukul 21.25 WIB. Kalau di jadwal yang tertera pada tiket, kereta ini seharusnya tiba di Sragen pukul 21.23 WIB. Yang berarti kereta ini terlambat 2 menit tiba di stasiun Sragen. Untungnya masih bisa kekejar waktu untuk check-in ke penginapan karena batasan check-in nya paling lambat jam 23.30 malam.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, saya cukup puas melakukan perjalanan dengan KA Bangunkarta di kelas ekonomi ini. Dari segi harga dengan fasilitas yang tersedia sudah bisa dibilang lebih worth it karena sudah menggunakan kursi yang jauh lebih nyaman dan manusiawi. Walaupun saya harus terpaksa mendapatkan tempat duduk berlawanan arah dengan jalannya kereta.

Perjalanan dengan KA Bangunkarta kelas ekonomi ini cocok banget buat kalian yang mau melakukan perjalanan di sekitar Jawa Tengah maupun Jawa Timur dengan budget yang lebih hemat.

Nah, berhubung sekarang mulai ada banyak rangkaian kereta yang rangkaiannya di-upgrade dengan kereta stainless steel new generation atau rangkaian new gen (SSNG), harusnya rangkaian KA Bangunkarta ini sudah waktunya untuk ditingkatkan fasilitasnya dengan menggunakan rangkaian new gen.

Tapi hal tersebut memang akan dilakukan secara bertahap di beberapa kereta karena sampai sekarang masih ada banyak kereta yang belum kebagian rangkaian SSNG. Bahkan ada kereta yang hingga saat ini tarifnya sudah menggunakan tarif komersil (non-PSO) tapi fasilitasnya sama seperti kereta PSO.

KA Bangunkarta di GAPEKA 2025

Berhubung saat ini GAPEKA 2025 sudah berlaku, maka terdapat banyak sekali perubahan, termasuk diantaranya perubahan jadwal kereta, nomor KA, dan masih banyak lagi.

Di GAPEKA 2025 ini, KA Bangunkarta keberangkatan dari Pasar Senen memiliki nomor KA 162. Sebelumnya nomor KA-nya adalah KA 124. Jadwal pemberangkatan dari stasiun Pasar Senen yaitu pada pukul 12.25 WIB. Artinya tidak terdapat perubahan jadwal pemberangkatan dari stasiun Pasar Senen jika dibandingkan dengan GAPEKA sebelumnya.

Jika di GAPEKA sebelumnya KA Bangunkarta dijadwalkan tiba di stasiun Sragen pukul 21.23, di GAPEKA 2025 kereta ini dijadwalkan tiba di stasiun Sragen pukul 21.17 WIB. Atau terdapat selisih sekitar 6 menit lebih cepat.

Nah, itu dia review naik KA Bangunkarta kelas ekonomi dari saya. Apakah ada dari kalian yang pernah naik kereta yang satu ini?

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

error: Content is protected !!
Scroll to Top