Bagaimana Perubahan Tren Sewa Kantor Pasca Pandemi COVID-19?

Gedung perkantoran di kawasan Gatot Subroto, Jakarta

Dua tahun lalu, nyaris seluruh perusahaan di sektor non-esensial mewajibkan kebijakan kerja dari rumah alias Work from Home akibat pandemi COVID-19. Sekarang, setelah pandemi dinyatakan usai, perlahan banyak perusahaan yang mewajibkan karyawannya kembali ke kantor, meski tak sedikit pula yang melakukan penyesuaian mode kerja.

Hal ini pun berimbas pada tren sewa kantor. Di satu sisi, tingkat okupansi gedung perkantoran modern seperti Telkom Landmark Tower mengalami kenaikan secara perlahan dan diperkirakan akan naik secara signifikan saat perusahaan sudah mewajibkan sistem kerja Work from Office (WFO) 100 persen.

Lantas, apa saja perubahan tren sewa kantor yang terjadi pasca pandemi? Lebih jelasnya kita simak ulasan berikut.

Peningkatan Permintaan Ruang Kerja Fleksibel

Seiring dengan penurunan permintaan kantor tradisional, permintaan untuk ruang kerja fleksibel seperti coworking spaces dan ruang kerja berbasis keanggotaan meningkat. Fleksibilitas yang ditawarkan oleh ruang kerja ini memenuhi kebutuhan perusahaan yang mengadopsi model kerja hibrida atau membutuhkan ruang kerja tambahan yang fleksibel.

Model Kerja Hybrid

Salah satu perubahan paling signifikan yang terjadi dalam dunia kerja adalah adopsi model kerja hibrida. Data menunjukkan bahwa lebih dari 70% perusahaan global sedang mempertimbangkan atau merencanakan untuk menerapkan model kerja hibrida. 

Hal ini menciptakan permintaan untuk ruang kantor yang mendukung kolaborasi di kantor dan memberikan fleksibilitas bagi karyawan untuk bekerja dari rumah atau lokasi lainnya.

Pentingnya Desain Ruang Kerja yang Aman

Pasca pandemi Covid-19, banyak orang yang menaruh perhatian lebih pada desain kantor dan tempat tinggal yang sehat. Perusahaan dan penyedia ruang kantor mengadaptasi desain interior untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi karyawan. 

Bahkan, mayoritas pekerja masa kini menganggap keamanan dan kesehatan sebagai faktor penentu utama dalam memilih kantor. Hal ini mencakup peningkatan sirkulasi udara, penyediaan stasiun sanitasi, dan desain layout yang memungkinkan untuk menjaga jarak sosial. Gedung perkantoran diharapkan dapat menyediakan sarana kesehatan dan sanitasi yang memadai demi kenyamanan dan kesejahteraan para karyawan.

Perubahan Kebutuhan Ruang

Data survei yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei di bidang bisnis dan keuangan menunjukkan perubahan signifikan dalam kebutuhan ruang kantor. Banyak perusahaan mengalami penurunan kebutuhan akan ruang kantor yang besar dan beralih ke permintaan ruang yang lebih kecil dan fleksibel. Ini mencerminkan tren di mana karyawan lebih memilih bekerja di ruang yang lebih terfokus dan berskala kecil, daripada di lingkungan kantor yang besar dan terbuka.

Investasi dalam Teknologi Kecerdasan Buatan

Teknologi kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT) menjadi kunci dalam desain kantor pasca-pandemi. Bahkan, banyak pelaku bisnis yang menilai bahwa investasi dalam teknologi untuk meningkatkan pengalaman kerja karyawan telah meningkat dalam jumlah yang signifikan. Sistem pintar untuk mengelola suhu, pencahayaan, dan keamanan telah menjadi fokus, menciptakan ruang kerja yang efisien dan terhubung.

Keamanan Data dan Privasi

Seiring dengan peningkatan penggunaan teknologi, keamanan data dan privasi menjadi kekhawatiran utama. Terlebih saat kejahatan siber seperti pencurian dan penyalahgunaan data tengah marak. Para pekerja dan pelaku bisnis pun mengharapkan gedung perkantoran yang mengimplementasikan keamanan data dan privasi. Penyedia ruang kantor harus memastikan bahwa infrastruktur teknologi yang mereka tawarkan memenuhi standar keamanan yang tinggi.

Fokus pada Kesejahteraan Karyawan

Data survei kesejahteraan karyawan menunjukkan peningkatan kesadaran terhadap kesejahteraan mental dan fisik. Perusahaan dan pelaku bisnis sepakat bahwa desain kantor yang memperhatikan kesejahteraan, seperti ruang meditasi, area rekreasi, dan dukungan untuk keseimbangan kerja-hidup, mendapatkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi.

Tingginya permintaan pekerja terhadap area-area khusus untuk aktualisasi diri ini juga dapat berimbas pada kenaikan jumlah area kantor yang disewakan. 

Peluang Baru untuk Inovasi Bisnis

Meskipun tantangan yang dihadapi selama pandemi cukup tinggi, tren sewa kantor pasca-Covid membuka peluang baru untuk inovasi bisnis. Perusahaan dan penyedia ruang kantor dapat melihat potensi dalam menyediakan solusi yang lebih fleksibel, ramah kesehatan, dan berfokus pada kebutuhan karyawan. Penggunaan data yang efektif dan penyesuaian desain ruang kerja menjadi kunci untuk meraih peluang baru di era ini.

Selain sewa kantor, kini banyak juga pemilik gedung perkantoran yang menyewakan virtual office. Hal ini tentu dapat menjadi alternatif menarik untuk perusahaan yang baru dirintis. Selain lebih efisien dari segi biaya, virtual office, terutama yang beralamat di kawasan CBD ternama, dinilai dapat mendongkrak citra perusahaan.

Berdasarkan survei dan informasi yang tersedia, dapat diidentifikasi bahwa tren sewa kantor pasca-pandemi Covid mencerminkan perubahan mendalam dalam cara mengorganisir ruang kerja. Adopsi model kerja hybrid, peningkatan permintaan ruang kerja fleksibel, dan fokus pada keamanan dan kesehatan menandai transformasi signifikan. 

Dengan pemahaman mendalam tentang tren yang terus berubah dalam hal penyewaan gedung kantor, perusahaan dan penyedia ruang kantor dapat memainkan peran kunci dalam membentuk masa depan tempat kerja yang lebih adaptif, inovatif, dan mendukung kesejahteraan karyawan.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.